Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur tim Renault, Cyril Abiteboul, berpendapat salah satu aturan Formula 1 (F1) terkait dengan pembatasan konsumsi bahan bakar telah merusak kompetisi jet balap darat itu.
Abiteboul menyatakan balapan F1 seharusnya tak memiliki aturan pembatasan konsumsi bahan bakar yang membuat para pebalap harus lebih hati-hati agar bisa balapan dengan efisien.
"Saya ingin memastikan F1 tetap F1. Kita seharusnya tak terlalu condong ke arah balap ketahanan," ujar Abiteboul seperti dilansir
Autosport.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Balap ketahanan mementingkan efisiensi, ketahanan, kemampuan terus membalap di lintasan yang sangat panjang tanpa masalah. Sedangkan F1 merupakan balapan pendek, yang biasanya membuat pebalap bisa 'menyerang' secara konstan."
Menurut Abiteboul, pencabutan aturan pembatasan konsumsi bahan bakar akan membuat para pebalap bisa lebih sering berusaha melewati pebalap lain, sehingga menghindari upaya pebalap menyimpan bahan bakar.
"Dengan mesin yang kita semua gunakan, seluruh pabrikan --khususnya Mercedes-- seharusnya diberikan pujian karena teknologi mereka mampu menghemat konsumsi bahan bakar hingga 30 sampai 40 persen," ujar Abiteboul melanjutkan.
"Itu sangatlah mengesankan. Tetapi hal itu menjadi terabaikan lantaran pembatasan bahan bakar membuat orang-orang berpikir ini semua (balapan) hanyalah tentang bagaimana mengatur penggunaan bahan bakar."
Pembatasan konsumsi bahan bakar di F1 sendiri membuat para pebalap sering kali masuk pada mode penghematan bahan bakar di setiap Grand Prix, yang acapkali membuat frustasi para pebalap.
Hal itu membuat F1 sempat berpikir untuk menanggalkan aturan tersebut dan membuat perdebatan pembatasan konsumsi bahan bakar akan terus memanas hingga otoritas dunia jet balap darat itu meresmikan aturan untuk musim balapan 2017 nanti.
(vws)