Kemenpora Berharap Rio Finis di GP Bahrain
Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 25 Mar 2016 13:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berharap pebalap muda Indonesia, Rio Haryanto, dapat menyelesaikan balapan seri kedua musim Formula One (F1) di Bahrain pada 3 April mendatang.
Pada GP Australia di Sirkuit Melbourne, Australia, Minggu (20/3), Rio gagal menyelesaikan balapan karena kerusakan mobil. Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, berharap agar di Bahrain nanti pebalap Manor Racing tersebut bisa tampil lebih baik lagi.
"Di Bahrain kami berharap Rio bisa masuk setidaknya peringkat ke-15 atau ke-17, itu biasa saja. Itu realistis, peringkat ke-15 atau ke-17 itu sudah bagus," kata Gatot kepada CNNIndonesia.com.
Mengenai kegagalan Rio di GP Australia, Gatot yang pada saat itu nonton langsung di Sirkuit Melbourne menilai sebetulnya pebalap 23 tahun itu memiliki potensi untuk tampil baik.
Menurutnya sebagai pebalap pemula yang bergabung dengan tim yang bukan papan atas, Rio sudah tampil maksimal. Adapun hal-hal yang menyangkut mobil balapnya adalah di luar kapasitas Rio.
Gatot mengaku sempat berbicara dengan manajer Rio, Piers Hunnisett, saat berada di Negeri Kanguru. Hunnisett mengatakan kepada Gatot bahwa Rio sepertinya masih butuh 3 hingga 4 seri lagi untuk bisa tampil stabil di F1.
"Kami tidak tahu secara teknis, tapi dari obrolan yang ada hanya kebetulan saja Rio megalami kendala. Bukan kami cari alasan, memang agak dibutuhkan jam terbang yang tidak harus tinggi, tapi yang cukup lah untuk menaklukkan F1 itu sendiri. Bukan sebagai juara, tapi setidaknya beradaptasi," ucap Gatot.
"Kemarin Rio sempat mohon maaf tapi Pak Menteri mengatakan, 'Jangan minta maaf, kamu sudah melakukan yang terbaik.' Dan seperti yang dikatakan Piers, Rio masih yakin akan lebih baik lagi di seri-seri berikutnya.".
Sementara itu usaha mencari dana untuk Rio masih terus dilakukan. Manor meminta 15 juta euro sebagai syarat Rio menjadi pebalap mereka. Saat ini, pihak Rio baru membayarkan 5,25 juta euro yang berasal dari sponsor utama Rio, Pertamina (2,25 juta euro) dan dana pinjaman senilai 3 juta euro.
Pada pertengahan April nanti, Pertamina dikabarkan akan menyetorkan 3 juta euro lagi sehingga yang tersisa tinggal 7 juta euro.
"Kami baru memulai lagi cari dana. Pendekatannya masih sama, door to door. Terakhir saya juga sudah kontak Kementerian BUMN. Tenggat waktu pembayarannya adalah akhir Mei nanti. Yang jelas, kami masih kesulitan mencari dana," ujar Gatot. (har)
"Di Bahrain kami berharap Rio bisa masuk setidaknya peringkat ke-15 atau ke-17, itu biasa saja. Itu realistis, peringkat ke-15 atau ke-17 itu sudah bagus," kata Gatot kepada CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya sebagai pebalap pemula yang bergabung dengan tim yang bukan papan atas, Rio sudah tampil maksimal. Adapun hal-hal yang menyangkut mobil balapnya adalah di luar kapasitas Rio.
"Kami tidak tahu secara teknis, tapi dari obrolan yang ada hanya kebetulan saja Rio megalami kendala. Bukan kami cari alasan, memang agak dibutuhkan jam terbang yang tidak harus tinggi, tapi yang cukup lah untuk menaklukkan F1 itu sendiri. Bukan sebagai juara, tapi setidaknya beradaptasi," ucap Gatot.
"Kemarin Rio sempat mohon maaf tapi Pak Menteri mengatakan, 'Jangan minta maaf, kamu sudah melakukan yang terbaik.' Dan seperti yang dikatakan Piers, Rio masih yakin akan lebih baik lagi di seri-seri berikutnya.".
Sementara itu usaha mencari dana untuk Rio masih terus dilakukan. Manor meminta 15 juta euro sebagai syarat Rio menjadi pebalap mereka. Saat ini, pihak Rio baru membayarkan 5,25 juta euro yang berasal dari sponsor utama Rio, Pertamina (2,25 juta euro) dan dana pinjaman senilai 3 juta euro.
Pada pertengahan April nanti, Pertamina dikabarkan akan menyetorkan 3 juta euro lagi sehingga yang tersisa tinggal 7 juta euro.
"Kami baru memulai lagi cari dana. Pendekatannya masih sama, door to door. Terakhir saya juga sudah kontak Kementerian BUMN. Tenggat waktu pembayarannya adalah akhir Mei nanti. Yang jelas, kami masih kesulitan mencari dana," ujar Gatot. (har)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK