Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Leicester City, Claudio Ranieri, sampai sekarang tidak menyangka timnya masih bisa bertahan di puncak klasemen Liga Primer Inggris. Ia bahkan tak ragu menyebut bahwa posisi terbaik timnya itu hingga pekan ke-32 jauh melampaui targetnya.
Pelatih asal Italia itu baru-baru ini mengungkapkan sebenarnya ia hanya dibebankan target agar Leicester tidak terdegradasi.
"Saya ingat ketika pertama kali bertemu dengan Presiden Klub (Leicester) ketika tiba di Leicester City," tuturnya, seperti dikutip
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ia duduk bersama saya dan berkata: 'Claudio (Ranieri), ini merupakan tahun yang amat penting bagi klub. Sangat penting bagi kami bertahan di Liga Primer Inggris. Kami harus tetap selamat.'"
Ranieri pun merasa tak terbeban dengan target sederhana yang ditetapkan klub. "Saya kemudian menjawab: 'Oke, tentu saja. Kita harus bekerja keras dalam berlatih dan mencoba terus meraih target tersebut.'"
Bahkan, Ranieri masih teringat dengan jumlah poin yang ditargetkan Leicester dan angka tersebut memang tidak berlebihan. "Empat puluh poin. Itu pencapaiannya," beber Ranieri.
"Itu merupakan total poin yang kami butuhkan untuk memberikan kepada fan kami musim berikutnya di Liga Primer Inggris."
Kenyataannya lebih dari itu. Leicester rupanya melampaui poin tersebut, yakni 69 poin hingga pekan ke-32 ini. Perolehan tersebut bahkan selisih lima poin dari rival terdekatnya di posisi kedua, Tottenham Hotspur.
"Saya bahkan tak pernah bermimpi begitu menandatangani kontrak pada 4 April tahun lalu dan melihat Leicester berada di puncak klasemen dengan 69 poin," ungkap pelatih kelahiran Roma itu.
Ranieri menggantikan manajer sebelumnya, Nigel Pearson, yang didepak karena tak mampu mendongkrak posisi Leicester di bibir jurang degradasi klasemen Liga Primer Inggris 2014/15.
"Tahun lalu, di tanggal ini (4 April), klub berada di dasar klasemen (Liga Primer Inggris). Benar-benar sukar dipercaya."
(bac)