Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata akan segera mencairkan dana program Wonderful Indonesia senilai Rp5 Miliar untuk membantu pendanaan pebalap Formula Satu (F1) Indonesia, Rio Haryanto.
"Ada proses, saya sudah lihat suratnya (permohonan dana). Dana tersebut Insya Allah bisa kami berikan, ini bukan ranah saya tapi saya tahu suratnya ada."
"Komitmen Menteri (Pariwisata, Arief Yahya) bisa dipegang," kata Nia Niscaya, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kementerian Pariwisata, kepada
CNNIndonesia.com usai acara jumpa pers ajang triathlon IRONMAN 70.3 Bintan (7/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"APBN itu kan harus penuh tanggung jawab dan administrasi. Memang begitu prosesnya, namanya juga birokrasi,
ya kan? Insya Allah lah."
Untuk membalap di ajang F1 bersama tim Manor Racing, Rio perlu membawa dana sponsor hingga 15 juta euro.
Saat ini, pihak Rio baru membayarkan 5,25 juta euro yang berasal dari Pertamina selaku sponsor utama Rio senilai 2,25 juta euro dan dana pinjaman dari Kiky Sports senilai 3 juta euro.
Setelah seri balapan ketiga GP China pada 17 April nanti, Pertamina akan kembali menyetorkan tiga juta euro.
Tambahan Rp5 Miliar dari Kementerian Pariwisata setara dengan 300 ribu euro. Artinya, masih ada kurang lebih 4,2 juta euro yang mesti Rio cari.
Senada, Kepala Media Bidang Luar Ruang Kementerian Pariwisata, Elisabeth, membenarkan bahwa ada dana promosi Wonderful Indonesia sekitar Rp 5 miliar yang berasal dari anggaran Kemenpar.
Elisabeth mengatakan harapannya dana tersebut nanti sekaligus bisa mempromosikan Indonesia melalui tulisan Wonderful Indonesia di mobil dan baju Rio, serta media promosi lainnya.
Elisabeth pun berharap agar Kemenpar dapat bertemu langsung dengan pihak Rio Haryanto.
Ia meyakini dukungan tersebut akan dapat diberikan sebelum tenggat waktu pada akhir Mei. "Target dari dukungan promosi ini adalah Singapura, karena pasar kami di sana," katanya saat dihubungi oleh CNNIndonesia.com .
Grand Prix Singapura sendiri baru akan digelar pada 18 September mendatang.
Apabila Rio tak melunasi kekurangan dana tersebut,
menurut Deputi IV Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, ada kemungkinan pebalap berusia 23 tahun itu hanya mengikuti 10 hingga 11 balapan.
(vws)