Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Formula Satu (F1) Indonesia, Rio Haryanto, mengungkapkan dirinya masih kesulitan dalam mengatur penggunaan bahan bakar dalam balapan.
Untuk itu, pebalap nasional pertama di ajang balap darat itu mengaku masih butuh waktu untuk beradaptasi, terutama dengan teknologi F1 yang kompleks. Namun perlahan tapi pasti, Rio mengaku dirinya sudah merasa akrab dengan seluruh teknologi mobil MRT05 milik tim Manor Racing.
"Mudah-mudahan di seri berikutnya bisa tampil lebih baik. Paling susah di F1 itu mengatur penggunaan bensin. Saya harus start dengan fuel tank sekitar 100kg bensin. Cukup susah untuk mengatur penggunaan bensin dalam balapan, karena kita tidak boleh terlalu pelan dan kalau terlalu cepat bisa tidak sampai garis finis karena kehabisan bensin," kata pebalap berusia 23 tahun tersebut kepada wartawan di Jakarta, Kamis (7/4) petang
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut mengenai performa mesin, Rio merasa tidak ada masalah menggunakan mesin Mercedes. Walaupun sempat gagal finis pada seri pertama di Australia, Rio memperbaiki itu di seri kedua di Bahrain.
"Kemarin sempat dapat top speed tinggi, dari Mercedes sendiri tidak ada masalah dengan mesin dan bisa digunakan maksimal untuk [seri] mendatang bisa di gas pol," ucapnya.
Seri F1 berikutnya akan berlangsung di Shanghai, China, pada 17 April. Rio pun berharap dapat tampil lebih baik dan impresif untuk Merah Putih. Secara fisik, diakui pebalap asal Jawa Tengah itu merasa cukup kuat saat ini.
"Saya orangnya optimis dan selalu ingin lebih baik. Persiapan untuk Shanghai seperti biasa, tetap mempertahankan fisik dan stamina dan yang paling berat adalah terus latih otot leher," ujarnya.
Dalam sesi latihan di China nanti, Rio mengatakan akan tetap mencoba tiga tipe ban yakni soft, medium, dan super soft.
"Kami (tim Manor) akan coba 20 sampai 30 lap dengan masing-masing tipe ban agar mendapat perbandingan," tuturnya.
Ia pun menuturkan bahwa selama ini bersaing secara sehat dengan rekannya, Pascal Wheirlein.
"Kami selalu
sharing ideas untuk mencari yang terbaik untuk tim.
Off track, kami selalu cari solusi yang terbaik," katanya.
(kid)