Van Gaal Tetap Nilai Taktiknya Sudah Benar

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2016 07:19 WIB
Usai kalah 0-3 dari Tottenham, Manajer Man United Louis van Gaal membela diri bahwa taktik yang diterapkan, termasuk memasang Ashley Yound di depan sudah benar.
Louis van Gaal (kanan) lebih memilih menarik Marcus Rashford (kiri) di awal babak pertama dan memasukkan Ashley Young yang biasa beroperasi di sayap menjadi penyerang sentral dalam laga melawan Tottenham Hotspur, 10 April 2016. (Reuters / Jason Cairnduff)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebobolan tiga gol dalam enam menit tak lantas membuat Manajer Manchester United Louis van Gaal meradang. Sebaliknya, pelatih asal Belanda itu malah membela taktik yang ia turunkan saat klubnya ditekuk Tottenham Hotspur dengan skor 0-3 sebetulnya sudah tepat.

Dalam laga tersebut, Van Gaal menurunkan taktik yang dinilai banyak analis sepak bola kontroversial. Ia menurunkan Ashley Young--yang biasa beroperasi di sayap atau bek--sebagai penyerang sentral mengganti Marcus Rashford pada awal babak kedua. Sementara itu penyerang muda asal Perancis, Anthony Martial, ditempatkan lebih ke sayap.

"Ashley Young telah melakukan sangat bagus di tim kedua dan Marcus tak memiliki pertandingan terbaiknya hari ini, dan itulah alasannya saya mengubahnya," klaim Van Gaal usai laga seperti dikutip dari Euro Sport, Senin (11/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Van Gaal mengatakan dirinya menginginkan lini serang Manchester mendobrak pertahanan Spurs lewat aksi individu dari belakang. Untuk itu, lanjutnya, dirinya membutuhkan pemain cepat.

Namun, 'perjudiannya' gagal. Bukan Manchester yang mendulang gol, sebaliknya Spurs mendulang tiga gol dalam tempo enam menit dari mulai menit ke-70.

Dele Alli, Toby Alderweireld, dan Erik Lamela telah menjadi pahlawan Si Lili Putih di White Hart Lane, sekaligus membuat tekanan makin keras terhadap Van Gaal.

Hasil di markas Spurs itu telah membuat Manchester tetap tertahan di peringkat ke lima dengan poin 53. Manchester terancam bakal tergeser West Ham United yang tertinggal satu poin di bawahnya.

Sementara itu untuk memburu tiket ke zona Liga Champions, Manchester terpaut empat poin dari rival sekota, Manchester City yang memiliki poin 57.

Adapun bagi Spurs, kemenangan atas Setan Merah telah membuat asa untuk menutup musim dengan titel Juara Liga Inggris masih terbuka. Tentunya itu dengan catatan, Leicester terpeleset di sisa lima laga terakhir. Spurs kini masih terpaut tujuh poin dari Leicester yang berada di puncak klasemen.

"Saya kira ini [kemenangan] ini benar bahwa kami mengirim sebuah pesan kami ada di sana, menunggu dan bertarung," ujar Manajer Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino.

"Jika Leicester terpeleset, kami perlu untuk tetap [dalam situasi kemenangan] di sana, ini penting. Tujuh poin adalah rentang yang sulit untuk dikurangi, tetapi kami perlu untuk percaya."

Dan, tutup juru taktik asal Argentina tersebut, performa skuatnya melawan Manchester lah yang membuat para pendukung Spurs yakin timnya masih percaya bisa menutup musim dengan gelar juara.

Kepercayaan diri Pochettino itu ditambah lima laga terakhir, adalah partai yang sulit bagi Leicester. Pada pekan ke-34 Leicester akan menjamu West Ham United yang juga menjadi fenomena musim ini. Kemudian di empat pekan selanjutnya, secara berturut-turut, Leicester akan bertemu Swansea City, Manchester United, Everton, dan terakhir Chelsea.

Sementara Spurs di lima laga tersisa akan bertamu ke Stoke City, menjamu West Bromwich Albion. Selanjutnya bertamu ke Chelsea, menjamu Southampton, dan terakhir di kandang Newcastle United.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER