Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Leicester City Claudio Ranieri puas dengan raihan satu poin setelah bermain dengan 10 orang melawan West Ham United, Sabtu (17/4). Kartu merah yang diterima Jamie Vardy dianggap tidak mengurangi semangat juang The Foxes yang ingin meraih gelar juara Liga Primer.
Vardy sejatinya tampil apik dengan mencetak gol keunggulan Leicester atas tim tamu West Ham di menit ke-18. Namun, ia juga yang menyebabkan pasukan Si Rubah nyaris kalah di King Power Stadium akibat kartu merah yang diperolehnya di menit ke-56.
Striker berusia 29 tahun itu diganjar kartu kuning kedua oleh wasit Jonathan Moss karena dianggap melakukan diving. Sebelumnya Vardy sudah lebih dulu mengantongi kartu kuning karena melanggar Cheikh Kouyate.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dia (Vardy) tak pernah diving. Dia selalu bersikap baik. Dia sangat cepat dan dalam kecepatannya berlari, maka dia akan terjatuh jika kamu menyentuhnya sedikit saja,” kata Ranieri seperti dikutip dari The Guardian.
Tampil dengan 10 orang membuat Leicester keteteran menahan gempuran West Ham. Tim berjulukan The Hammers pun akhirnya berbalik unggul 2-1 melalui gol penalti Andy Carrol dan Aaron Cresswel.
Beruntung, Leicester juga mendapat hadiah penalti di pengujung laga. Leonardo Ulloa yang maju sebagai algojo sukses melakukan tugasnya sekaligus menyamakan kedudukan 2-2.
“Ini tidak dapat dipercaya, fantastis, dan menakjubkan,” ujar Ranieri mengungkapkan kegembiraan anak asuhnya dapat menyamakan kedudukan di pengujung pertandingan.
"Kami sudah menunjukkan musim ini semuanya memungkinkan untuk The Foxes. Kami tidak pernah bersembunyi. Ini lebih penting dari sekadar satu poin. Dalam bahasa psikologinya, kami sudah berada di sana (juara),” tutur pria asal Italia itu.
(jun)