Musim Depan Lorenzo Ulangi Kegagalan Rossi?

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2016 10:28 WIB
Musim depan Jorge Lorenzo akan membalap untuk tim Ducati. Mampukah ia kembali menjadi juara, atau justru mengulang kegagalan Valentino Rossi saat di Ducati.
Akhir musim ini Jorge Lorenzo (kiri) akan menyampaikan ucapan selamat tinggal kepada para pendukung tim Movistar Yamaha. (REUTERS/Albert Gea)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jorge Lorenzo akhirnya telah resmi menjadi pebalap Ducati mulai musim balap tahun depan. Dengan demikian, inilah tahun terakhir sepanjang karier MotoGP Lorenzo bersama Yamaha.

Lorenzo memulai debut MotoGP nya bersama Yamaha pada 2008 silam. Kepindahan Lorenzo ini seolah menjadi ulangan bagi kiprah pebalap Yamaha lainnya, Valentino Rossi.

Pada 2010 silam, ketika menyaksikan rekan Lorenzo menjadi juara dunia, Rossi memilih hengkang ke Ducati. Rossi terancam dengan kehadiran Lorenzo yang usianya terpaut hampir satu dekade dengan dirinya, menjadi salah satu alasan Rossi pindah ke Ducati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dua tahun bersama Ducati (2011 dan 2012), Rossi tak bisa mencatat prestasi gemilang bersama tim pabrikan Italia itu. Akhirnya, Rossi kembali lagi ke Yamaha pada 2013 silam.

Saat kali pertama memacu gas sepeda motor Desmosedici yang dikembangkan Ducati, harapan besar terhadap Rossi kandas. Ia gagal memacu Desmosedici tunggangannya ke barisan terdepan pada seri pertama. Banyak yang menganggap bahwa Rossi dan Ducati masih mencari pengaturan yang pas.

Namun semakin musim 2011 berjalan, hentakan Rossi bersama Ducati tidak juga terlihat. Rossi hanya sekali berhasil naik podium dan harus puas di peringkat ketujuh.

Memasuki musim baru di 2012, optimisme baru kembali muncul. Rossi diyakini bisa menghentak di musim keduanya. Namun hentakan yang dinanti juga tak pernah muncul.

Pebalap Australia Casey Stoner merupakan satu-satunya pebalap yang berhasil menjadi juara dunia MotoGP bersama tim Ducati. Ia juara pada 2007 silam.(Getty Images/Mirco Lazzari)
Torehan terbaik Rossi hanyalah dua kali jadi runner-up di Perancis dan San Marino. Selebihnya, hasil Rossi hanya rata-rata sehingga The Doctor harus puas dengan posisi keenam di akhir musim.

Bahkan saat musim 2012 masih menyisakan delapan seri, Rossi sudah memutuskan untuk meninggalkan Ducati dan kembali ke Yamaha.

"Tentu sangat memalukan bahwa saya gagal tampil kompetitif bersama Ducati," ucap Rossi saat memutuskan meninggalkan Ducati dan bergabung bersama Yamaha dikutip dari Autosport.

Kini, Lorenzo akan mengulang kisah Rossi. Dari tim Yamaha, pindah ke Ducati. Alasannya pun sama, keberadaan rekan satu timnya itu. Sejak perburuan titel juara 2015, di mata publik kedua pebalap itu tak harmonis lagi.

Apalagi, ketika rumor tentang 'The Spanish Connection' untuk menggagalkan Rossi merebut titel MotoGP ke tujuh dalam kariernya tersebut.

Jika Rossi gagal dengan Desmosedici yang membawa Casey Stoner menjadi juara dunia pada 2007 silam, apakah hal serupa terjadi pada Lorenzo?

Mungkin Lorenzo akan lebih baik. Pasalnya kurun waktu dua musim terakhir, Ducati semakin sukses dalam mengembangkan Desmosedici. Hal itu terlihat dari kiprah dua pebalapnya, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone.

Dovizioso berhasil naik ke podium kedua pada seri pertama musim ini, walau gagal finis dua seri berikutnya akibat kecelakaan. Sementara Iannone, gagal finis di dua seri awal, berhasil naik di podium ketiga pada seri ketiga di Amerika Serikat.

Musim lalu tim Ducati berhasil finis ketiga di klasemen konstruktor dengan raihan 350 poin. Hal itu dibantu kiprah Dovizioso dan Iannone yang berhasil merebut delapan podium.

Berbicara kepada Sky Italia, Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti mengaku Ducati tidak harus susah payah untuk meyakinkan Lorenzo bergabung. Negosiasi untuk mendapatkan tanda tangan Lorenzo diakui Ciabatti berlangsung cepat.

"Tidak sulit. Tentunya tahun ini kontrak seluruh pebalap top akan habis, dan dengan Lorenzo sudah ada pendekatan sejak beberapa waktu lalu," ujar Ciabatti seperti dikutip dari Motorsport.com.

"Seperti di semua kasus, negosiasi sedikit rumit, tapi kami mampu mencapai kesepakatan dalam waktu yang cukup cepat," sambungnya. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER