Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil imbang 1-1 dirasa seperti sebuah kemenangan bagi West Bromwich Albion atas Tottenham Hotspur. Bukan hanya sukses menghambat rival kuat Leicester City merangsek ke posisi puncak, The Foxes kemungkinan tak akan diperkuat penyerang muda terbaiknya, Dele Alli pada tiga laga terakhir Liga Primer Inggris.
Alli tampak menonjok perut bek West Bromwich, Claudio Yacob, pada babak pertama sehingga kemungkinan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), menjatuhkan hukuman larangan bertanding terhadapnya. Manajer Spurs, Mauricio Pochettino, pun meyakini bahwa aksi pemainnya itu bukan tanpa sebab.
Pochettino yakin bahwa tim-tim lawan kerap mengincar tempramen Alli sebagai kelemahan di timnya. Menurutnya, itu salah satu cara melemahkan timnya agar para pemain Spurs pun kehilangan konsentrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kadang para pemain lawan mencarinya dan mencoba memprovokasi, mereka tahu ia punya karakter yang meledak-ledak dan bisa bereaksi," ucap Pochettino seperti dikuip dari
PA Sport.
Ini memang bukan kali pertamanya Alli tak bisa mengendalikan diri di atas lapangan hijau.
Sebelumnya, ia pernah juga melempar bola ke muka bek Sunderland, Patrick van Aanholt pada Januari lalu. Sebulan berikutnya, ia mengarahkan kakinya ke punggung pemain Fiorentina.
Beruntung, Alli lolos dari hukuman atas aksi-aksi tempramennya itu terhadap para pemain lawan.
Pochettino mengakui, sebagai pemain muda, Alli memang sulit mengendalikan emosinya saat serangan provokasi itu bertubi-tubi menghampirinya.
Untuk kejadian yang dilakukannya terhadap Yacob, Pochettino pun enggan memberikan komentar karena tidak melihat kejadian tersebut. "Saya memang mendengar komentar-komentar itu, tapi saya tak punya waktu untuk melihat aksinya (dalam rekaman)," ungkap Pochettino.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi, kami akan lihat nanti. saya belum bisa berkomentar banyak, tapi Dele (Alli) memang memiliki karekter meledak jika Anda memang ingin memantiknya."
(bac)