Jakarta, CNN Indonesia -- Pemain belakang Filipe Luis melihat kesamaan antara perjalanan kesebelasannya di Liga Champions dengan langkah Leicester City yang di ambang juara Liga Primer Inggris.
Kisah Leicester terdengar tak nyata. Berawal dari tim yang hanya berjuang untuk lolos dari zona degradasi, mereka kini hanya membutuhkan tiga poin lagi untuk membungkus gelar Liga Primer Inggris.
Di awal musim, bursa taruhan memperkirakan peluang Leicester juara hanya 5000 banding satu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peluang itu semakin membesar ketika Tottenham Hotspur ditahan imbang West Bromwich Albion pada Senin (24/5) malam. Leicester kini mengantongi keunggulan tujuh poin dengan tiga laga tersisa.
Sebagaimana The Foxes yang menjungkirbalikkan prediksi dan meninggalkan tim-tim besar seperti Chelsea, Manchester United, atau Manchester City, Atletico juga punya cerita sama. Tanpa kekuatan finansial mereka kini masih bertarung di semifinal Liga Champions.
"Lihat yang terjadi musim ini dengan Leicester, mereka adalah tim yang sederhana dan mereka nyaris juara di Liga Primer Inggris," kata Felipe Luis.
"Hal-hal epik terjadi di sepak bola. Meski anggaran kami berselisih jauh, kami adalah kesebelasan yang paling bermain seperti tim."
Menurut Deloitte Money League yang mengeluarkan daftar klub terkaya di dunia, Atletico punya pemasukan 187 juta euro pada musim 2014/2015.
Musuh Atletico di semifinal, Bayern Munich, memiliki pemasukan 477 juta eurp, sementara dua tim lainnya di empat besar yaitu ManCity dan Real Madrid mendapatkan 463,5 juta euro dan 557 juta euro.
Leicester berada di peringkat 24 dunia dengan 137 juta euro. Mereka "hanya" tim terkaya ke-12 di Inggris.
Barcelona yang disingkirkan Atletico Madrid di perempat final meraup 560 juta musim lalu.
Felipe Luis mengatakan, satu hal yang membuat kesebelasannya mampu menyami kesebelasan lainnya adalah "etos kerja" yang bagus.
"Kami tak punya bintang hebat. Tapi kami punya tim yang seluruh pemainnya bekerja keras, berjuang untuk satu sama lain, dan hal itu membuat kami semakin kuat," katanya.
"Tim ini berpikir secara kolektif, dan tidak ada yang mementingkan diri sendiri. Itu hal paling positif yang kami miliki."
"Kami punya momen-momen yang baik dan buruk, dan kami sekarang dalam kondisi stabil. Kami punya pemain yang terus semakin baik."
Fiipe Luis mengatakan penyerang Atletico yang telah mengoleksi 29 gol, Antoine Griezman, adalah contoh paling utama pemain yang bekerja keras untuk tim.
"Kualitas utamanya adalah kesederhanaan hatinya, ia tak pernah menempatkan dirinya sendiri di atas tim," kata pemain belakang asal Brasil itu.
"Ia mencetak banyak sekali gol, ia sangat tenang di depan gol, ia tak pernah berhenti berkembang dan tak ada batasan seberapa baik ia akan berkembang."
(vws)