Jakarta, CNN Indonesia -- Bambang Pamungkas punya segudang kisah menarik yang tak banyak tersiar ke publik. Maklum, legenda hidup timnas Indonesia dan Persija Jakarta itu irit berbicara di media massa.
Satu di antaranya adalah berada di masa dualisme kepengurusan PSSI yang berdampak hadirnya dua kompetisi yang berbeda pada tahun 2012. Dan, yang paling menyedihkan adalah dualisme tim nasional.
Bepe. begitu Bambang akrap disapa, memilih untuk masuk dalam timnas di bawah kendali PSSI yang pada saat itu dipimpin Djohar Arifin Husein.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Striker Persija Jakarta itu bergabung dengan timnas di bawah pimpinan Nilmaizar bersama mayoritas pemain terbaik di Liga Primer Indonesia (LPI), kompetisi yang diakui PSSI pada saat itu.
Sementara Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) di bawah kendali La Nyalla Mattalitti membentuk One Nation Team.
Tim ini diilatih Alfred Riedl yang dihuni para pemain berkualitas dari Liga Super Indonesia (ISL), yang dianggap sebagai kompetisi ilegal. Di antaranya Hamka Hamzah, Firman Utina, dan Ponaryo Astaman.
Akan tetapi, Bepe dan para pemain terbaik LPI seperti Andik Vermansah, Taufik, Okto Maniani, serta Ellie Aiboy akhirnya tersingkir di Piala AFF 2012.
"Ini menjadi pertarungan hidup terberat saya. Terjadi dualisme kompetisi dan federasi, hingga yang paling menyedihkan adalah dualisme tim nasional," kata Bepe di sela-sela acara bertajuk 'Battle of Live', Kamis (28/4).
Pemain berusia 35 tahun itu mengungkapkan keputusannya untuk bergabung timnas kala itu bukan karena lebih nasionalis dari yang lain. Tapi, lebih kepada tanggung jawab moral terhadap olahraga yang telah membesarkan namanya.
"Dan, ketika timnas terpuruk dan ditinggalkan para pemain terbaiknya, sudah menjadi tanggung jawab saya untuk berada di sana."
Pemain binaan Diklat Salatiga itu menyebutkan, hal yang paling menyedihkan adalah semua kelompok yang bertikai selalu berdalih atas nama bangsa dan negara.
"Bagaimana mereka berani mengatakan demi bangsa dan negara, namun pemain timnas dilarang bermain untuk negaranya? Di satu sisi, mereka juga berani mengatakan demi bangsa dan negara tetapi ketika Indonesia kalah mereka bersorak gembira?"
"Persetan dengan mereka semua yang berkata demi bangsa dan negara itu. Saya tidak bisa bekerja sama dengan orang-orang semacam itu," ujarnya.
Maka setelah AFF 2012 usai, Bepe pun memutuskan untuk pensiun dari timnas. Dan, pengidola Kurniawan Dwi Yulianto --striker Primavera-- itu memutuskan untuk vakum sejenak di kompetisi ISL 2013.
(jun)