Jakarta, CNN Indonesia -- Sukses Atletico Madrid lolos ke final Liga Champions, berkat gol Antoine Griezmann ke gawang tuan rumah, Bayern Munich. Tim arahan Diego Simeone lolos karena gol tandang meski kalah 1-2 dari Die Roten pada leg kedua semifinal di Stadion Allianz Arena, Selasa (3/5) malam waktu setempat itu.
Bukan hanya Griezmann, ada satu lagi pemain yang amat berperan membawa timnya sukses ke babak final. Berkat ketangguhan Jan Oblak di bawah gawang, para pemain Munich benar-benar dibuat frustrasi.
Oblak harus berjibaku menghadapi gempuran tak kenal ampun dari para tukang gedor pertahanan Munich. Pada laga itu, penguasaan bola memang jauh dimenangkan oleh Die Roten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Kiper Atletico Madrid, Jan Oblak (kiri), sukses menepis eksekusi penalti Thomas Mueller. (Reuters / Ralph Orlowski) |
Opta mencatat ada sembilan peluang emas skuat arahan Pep Guardiola yang digagalkan Oblak. Satu penyelamatan terbaik kiper Slovenia itu, tentu saja saat menepis tendangan penalti Thomas Mueller di babak pertama.
Seandainya Oblak gagal menepis eksekusi penalti Mueller, ceritanya tentu bakal berbeda bagi Atletico.
Maklum, beberapa menit sebelumnya Oblak sudah kebobolan dari Munich, tepatnya pada menit ke-31 oleh gol Xabi Alonso.
Mendapat intensitas serangan yang kian tinggi, mantan penjaga gawang Benfica itu kembali kebobolan setelah timnya sempat menyamakan kedudukan 1-1 oleh gol Griezmann.
Oblak sendiri menolak disebut bahwa perannya di bawah gawang amat penting untuk timnya. Menurutnya, satu-satunya gol Griezmann untuk Atletico yang justru membawa timnya lolos ke final.
Kiper timnas Slovenia ini sebenarnya ingin kembali menjaga rekor tak kebobolan sejak leg kedua semifinal Liga Champions.
Namun, dua gol kebobolan, menurutnya merupakan kegagalan baginya. "Rekor tak kebobolan tidak selalu memungkinkan. Hari ini sangat sulit. Kami tahu Bayern Munich memiliki penyerang hebat dan sulit mempertahankan rekor tak kebobolan," ucapnya.
"Kami membutuhkan untuk mencetak gol. Jadi pada akhirnya, kami tak membutuhkan rekor tak kebobolan, kami butuh cetak gol. Itu yang penting."
Oblak memang tak terlalu bahagia kebobolan dua gol. "Tapi inilah sepak bola. Beruntungnya, kami menang 1-0 di leg pertama dan kami mencetak gol di leg kedua, itu yang terpenting," ucapnya.
(bac)