Jakarta, CNN Indonesia -- Jamie Vardy mengungkapkan titik balik keberhasilan Leicester City jadi juara Liga Inggris musim ini adalah libur seminggu yang diberikan Claudio Ranieri pada akhir Januari lalu.
Leicester terus berada di papan atas sepanjang musim namun mereka sendiri tak pernah benar-benar yakin bisa jadi yang terbaik.
Momentum kepercayaan diri Leicester terjadi di bulan Februari ketika mereka mampu menaklukkan Manchester City dan Liverpool secara beruntun. Leicester mampu meraih sembilan poin dari empat pertandingan di bulan Februari, padahal bulan itu disebut bulan neraka bagi mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesuksesan itu ternyata tak lepas dari keputusan Ranieri memberikan libur selama seminggu pada skuatnya usai kalah dari Tottenham Hotspur di Piala FA pada 21 Januari.
"Kami tersingkir dari Piala FA dan pelatih memberikan kami libur seminggu untuk melupakan segala hal tentang sepakbola serta fokus pada pemulihan energi."
"Hal itu benar-benar bekerja sempurna bagi kami. Tak akan ada yang menggunakan tujuh hari libur untuk berpesta. Kami menggunakan waktu tersebut untuk bersantai bersama keluarga sampai akhirnya tiba kembali waktunya bagi akmi untuk berlatihi," ujar Vardy seperti dikutip dari World Soccer.
Vardy pun mengingat jelas momen ketika dirinya benar-benar menikmati libur seminggu yang diberikan oleh Ranieri tersebut.
"Saya ingat bahwa saya duduk berjemur di hotel tempat Sunderland tengah berlari di pantai untuk menjaga kondisi fisik mereka."
"Setelah liburan energi kami kembali pulih dan bisa tampil lebih baik. Itu adalah titik balik penting dalam perjalanan kami musim ini," tutur Vardy.
Setelah jadi juara Liga Inggris bersama Leicester, Vardy kembali menegaskan bahwa dirinya akan tetap bertahan di Leicester.
"Kami baru saja memenangkan gelar juara dan akan bermain di Liga Champions musim depan. Jadi saya sangat bahagia ada di sini," tutur Vardy.
(ptr)