Jakarta, CNN Indonesia -- Tak ada yang bisa dilakukan Jakarta BNI Taplus untuk menghalangi langkah Surabaya Samator memenangi gelar Proliga kelima. Di partai final, Jakarta BNI Taplus menyerah 0-3 pada anak-anak asuhan Djanu Tjahyono di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (15/5).
Gelar kelima ini membuat Samator menyamai prestasi Jakarta BNI Taplus sebagai pengumpul gelar terbanyak.
Bermain di hadapan pendukung sendiri di Jakarta, anak-anak asuhan Eduardo de Paula ini tak bisa membendung langkah Samator di babak pertama yang langsung unggul 4-1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesalahan-kesalahan sendiri saat menerima bola pertama maupun spike dari Rendy Tamnamilano membuat Jakarta BNI Taplus menyerah 18-25.
Di set kedua, Jakarta BNI Taplus perlahan bangkit dan satu spike dari Sigit Ardian dan kemudian Mahfud Nurcahyadi membuat BNI Taplus untuk kali pertama punya angka yang sama dengan Samator yaitu 7-7.
Jakarta BNI Taplus mulai mendapatkan angin sejak titik itu dan membalas poin demi poin Samator sehingga skor menjadi sama17-17. Namun Samator yang menyadari kelengahan mereka sendiri merebut tiga poin selanjutnya lewat dua kali smash dan satu serangan BNI Taplus keluar dari garis lapangan.
Jakarta BNI Taplus tak mau menyerah begitu saja dan mengejar poin menjadi 20-22 dan kemudian 22-24.
Satu servis Paulo mementahkan perlawanan itu dan menjadikan skor 25-22 untuk Surabaya Samator.
Di set ketiga Surabaya Samator kembali mendapatkan perlawanan ketat, dan selisih angka tak pernah melebihi tiga poin. Jakarta BNI Taplus bahkan sempat menyamakan skor menjadi 19-19.
Samator kembali panas dan kemudian menjauh, merebut skor 22-20 dan 24-21. Jakarta BNI Taplus sempat membuat para penggemar Surabaya Samator cemas setelah merebut poin selanjutnya menjadi 22-24.
Akan tetapi satu spike mengakhiri perlawanan Jakarta BNI Taplus dan membuat Surabaya Samator mempertahankan gelarnya.
(vws)