Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Sevilla, Unai Emery, begitu tak sabar menatap sejarah baru bagi timnya pada final Liga Europa menghadapi Liverpool, di St Jakob-Park, Basel, Rabu (18/5) malam waktu setempat.
Ya, kemenangan atas Liverpool di final nanti bakal menorehkan sejarah baru bagi Sevilla: sukses merengkuh trofi Liga Europa untuk kali ketiga secara beruntun.
Sebelumnya, Sevilla sudah menjuarai Liga Europa pada musim 2013/14 dan 2014/15 lalu.
Pada final 2013/14, Sevilla sukses menekuk Benfica melalui adu penalti dengan skor 4-2, setelah kedua tim tampil imbang 0-0 di waktu normal. Tahun berikutnya, Los Rojiblancos sukses menyudahi perlawanan wakil Ukraina, Dnipro Dnipropetrovsk, 3-2, pada final Liga Europa 2017 di Warsawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini mereka berharap kesuksesan serupa saat melakoni laga di Stadion St Jakob-Park, Basel. “Kami sekarang bersiap menjalani pertandingan melawan Liverpool dan berhawap mengukir sejarah,” tutur Emery.
“Sebenarnya bisa saja final dua tim Spanyol. Saya juga lebih menyukai bermain menghadapi Villarreal.”
Menurutnya, sebagian besar fan Sevilla akan datang untuk mendukung perjuangan timnya. “Semua juga akan sangat menikmati kompetisi ini dan kami ingat ketika 4.000 fan datang ke Estoril pada 2013 di babak grup,” ungkapnya.
“Tentunya, kami menginginkan bisa naik ke iga Champions, tapi kompetisi ini (Liga Europa) juga telah memberikan kebahagiaan yang luar biasa bagi kami.”
Sevilla sukses melaju ke final setelah menakklukkan Shakhtar Donetsk dengan agregat 5-3 dalam dua leg. Pada leg kedua, Sevilla menghancurkan Donetsk 3-1.
“Di semifinal, kami menghadapi tim yang sangat ambisius. Kami harus mengetahui untuk mengatasi situasi,” ucap pelatih asal Spanyol tersebut.
Catatan menarik baginya, ia mampu mengalahkan klub asal Ukraina di final Liga Europa 2014/14, Dnipro. Di semifinal musim ini, ia juga harus menghentikan perlawanan tim asal Ukraina, Donetsk.
Di final, ia harus menghadapi tim asal Inggris, Liverpool, yang menurutnya punya kekuatan luar biasa. “Setiap orang yang tak ingin maju, silakan diam saja di rumah. Tapi kami mencoba mengupayakan suatu yang indah di sepak bola,” ungkap Emery.
“Ini adalah kepuasan yang luar biasa dengan kerja keras yang sudah kami lakukan, fan dan apa yang kami inginkan di kompetisi ini.”
(bac)