Jakarta, CNN Indonesia -- Crystal Palace telah memperlihatkan perjuangan keras di sepanjang pertandingan di partai final Piala FA menghadapi Manchester United, Sabtu (21/5) waktu setempat.
Kendati kalah 1-2 dari ManUtd, tim berjulukan Si Elang itu tampil merepotkan. Red Devills pun baru bisa memastikan kemenangan di masa perpanjangan waktu setelah bermain imbang 1-1 pada waktu normal.
Manajer Palace, Alan Pardew, memuji perjuangan keras yang ditunjukkan anak asuhnya di sepanjang laga. Namun, ia mengritik sejumlah keputusan wasit yang dianggap merugikan tim asuhannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para pemain saya sudah mengerahkan segalanya. Segalanya. Dan mereka pantas menang, tapi pertandingan memang seperti itu," kata Pardew seperti dikutip dalam laman BBC.
"Kami mendapatkan sejumlah keputusan yang merugikan, dalam skala besar. Connor (Wickham) sudah lolos, Wilfried (Zaha) harusnya dapat penalti, tapi saya tidak akan memelas."
Palace sebenarnya membuka asa juara setelah unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak Jason Puncheon di menit ke-78. Namun, keunggulan tersebut tidak bertahan lama setelah tiga menit berselang Juan Mata mampu menyamakan kedudukan.
Petaka bagi The Glazier datang pada menit ke-110 atau pada babak kedua perpanjangan waktu melalui aksi heroik Jesse Lingard.
Lingard sukses meneruskan bola liar hasil umpan silang mendatar Antonio Valencia dari sisi kiri pertahanan Palace. Keunggulan MU 2-1 bertahan hingga laga usai.
Terlepas dari sejumlah keputusan merugikan dari wasit Mark Cluttenburg, Pardew mengakui kedua tim telah mempertontonkan laga final yang memukau. Namun, keberuntungan lebih berpihak kepada MU ditambah keputusan wasit kurang adil.
"Saya sangat bangga dengan klub ini. Kami sudah kalah deang cara terhormat dan kami menantikan musim depan," tutur pelatih berusia 54 tahun itu.
(jun)