PS TNI Janji Bentrokan Suporter Tak Akan Terulang

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2016 21:07 WIB
Presiden Direktur PS TNI, Letjen Edy Rahmayadi, secara langsung meminta maaf akibat aksi anarkis yang dilakukan para suporter Skuat Loreng-loreng.
Presiden Direktur PS TNI, Edy Rahmayadi, menjamin tindak anarkis suporter timnya tak akan terulang lagi. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Direktur PS TNI, Letjen TNI Edy Ramayadi, meminta maaf setelah sejumlah suporter timnya sempat terlibat bentrokan dengan pendukung Persegres Gresik dalam lanjutan Indonesian Soccer Championship (ISC), Minggu (22/5).

Bentrokan antar suporter itu menyebabkan sembilan suporter Gresik harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka cukup serius, sementara belasan lainnya luka-luka.

"Saya menyesal sekali dengan kejadian itu. Kebetulan saat itu saya sedang tak di tempat. Tapi ini semua bukanlah masalah saya ada di tempat atau tidak," ujar Edy di Kantor PT Cilangkap TNI

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya minta maaf dan berjanji hal ini tak akan terulang lagi."

Meski baru berjalan beberapa pekan, ISC saat ini berada dalam sorotan. Itu menyusul sejumlah insiden kekerasan yang terjadi di kompetisi gagasan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) itu.

Selain bentrok antarsuporter yang mewarnai pertandingan Persegres melawan PS TNI di Stadion Petrokimia Gresik, sejumlah kericuhan suporter lainnya bahkan juga memakan korban jiwa.

Pada laga kandang Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno, salah satu suporter Macan Kemayoran, Jakmania, Muhammad Fahreza meninggal. Eja, sapaan akrabnya diduga tewas karena tindak penganiayaan oleh salah satu oknum aparat keamanan.

Di Sleman, bentrok antarsuporter PSIM Yogyakarta, Brajamusti, dengan PSS Sleman mengakibatkan satu orang tewas.

Stanislaus Gandhang Deswara, Anggota Brigata Curva Sud (BCS), salah satu sempalan kelompok suporter PSS, tewas akibat bentrokan yang terjadi di Jalan Magelang KM 14, Triharjo, Sleman, Minggu (22/5) dini hari WIB.

Pihak kepolisian pun masih mengusut kejadian tersebut sebelum menetapkan tersangka pembunuhan suporter berusia 16 tahun itu.

Presiden Brajamusti, Rahmat Kurniawan, beserta sejumlah koordinator lapangan suporter itu juga telah memenuhi panggilan Polresta Sleman untuk dimintai keterangan. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER