Jakarta, CNN Indonesia -- Satu persatu klub anggota PSSI mulai mengemukakan dukungan mereka kepada salah satu calon Ketua Umum PSSI.
Adalah klub juara Indonesian Super League (ISL) 2014, Persib Bandung, menyatakan telah memberikan dukungan mereka kepada Pangkostrad TNI AD, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, untuk menjadi menjadi Ketum PSSI.
Pernyataan itu dilontarkan Manajer Umum Persib, Umuh Muchtar, Senin (23/5). Bahkan, Umuh mengklaim klub-klub pemilik suara yang tergabaung dalam Kelompok 85 (jumlah klub), akan mendukung Edy yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PS TNI itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persib juga memastikan akan menghadiri pertemuan antara klub-klub anggota PSSI dengan Edy di Rasuna Epicentrum, Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (24/5). "Kami sudah mantap akan pilih beliau (Edy). Tak ada pertimbangan lagi," ucap Umuh kepada CNNIndonesia.com.
Menurutnya, ada dua faktor yang menjadi penilaian Persib untuk mengusung nama Edy sebagai Ketum PSSI. Pertama, sang jenderal bintang dua dianggap sudah sangat berpengalaman mengurusi sepak bola.
"Pak Edy bukan sekarang saja
ngurus PS TNI, sudah sejak dulu ia aktif, termasuk sejak zamannya pak George Toisutta (Mantan Kepala Staf Angkatan Darat)," ucap Umuh.
Artinya, syarat minimal lima tahun aktif di sepak bola seperti yang diamanatkan dalam statuta PSSI, sudah dilampaui Edy. "Jangankan lima tahun, beliau sudah belasan tahun aktif di sepak bola, bahkan sebelum mengurus PSMS Medan," ucap Umuh.
Dengan demikian, pengabdian Edy ikut memajukan sepak bola Indonesia, menurut pria berkumis tebal itu, tak diragukan lagi. "Saya yakin sepak bola Indonesia bisa bangkit di tangan beliau," tuturnya.
Pertimbangan kedua adalah latar belakang Edy sebagai sosok militer, dianggap cukup kuat untuk memimpin PSSI. "Militer punya kedisiplinan tinggi dan ketegasan dalam memimpin," terangnya.
"Dalam masa transisi PSSI seperti sekarang, kita memang butuh sosok yang tegas di PSSI."
Soal jabatannya yang masih aktif di militer, Umuh tak mempermasalahkannya. "Masih ada
kok militer aktif di sejumlah negara memimpin federasi sepak bola," jelas Umuh.
"Kalau (jabatan) itu jangan dipersoalkan. Pasti ada jalan keluarnya nanti."
(bac)