Jakarta, CNN Indonesia -- Atletico Madrid bersiap menghadapi rival sekota, Real Madrid, pada final Liga Champions 2015/16, Sabtu (28/5) malam waktu setempat di Stadion San Siro, Italia.
Para pemain Atletico mengaku memiliki semangat berlipat untuk mengalahkan lawannya pada derby Madrid di Milan. Namun, bukan misi balas dendam yang diusung Rojiblancos yang memompa motivasi mereka.
Menurut gelandang Atletico, Koke, satu-satunya yang membuat timnya termotivasi adalah sejarah baru. Ya, tim asuhan Diego Simeone ingin menorehkan sejarah untuk kali pertama mengangkat trofi Liga Champions.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atletico memang nyaris merengkuh trofi ketika dirinya tampil di final Liga Champions 2014. Adalah Madrid yang kala itu menjadi batu sandungan Rojiblancos pada pada final di Lisbon.
Atletico kalah 1-4 di babak tambahan waktu dan dengan berat hati membiarkan trofi berada di pangkuan rival abadinya tersebut. Kemenangan sudah di depan mata ketika Los Colchoneros unggul 1-0 di waktu normal.
Namun, gol Sergio Ramos di menit ke-93, membuyarkan impian Atletico. Rojiblancos akhirnya takluk 1-4 pada babak tambahan waktu.
Laga Sabtu (28/5) malam nanti waktu setempat, seolah partai ulangan final Liga Champions 2014. Atletico tentu ogah mengulangi pengalaman buruk dua tahun lalu.
"Ini suatu yang baru, kesempatan yang sangat bagus. Balas dendam tentu tak ada dalam pikiran kami karena tak ada yang bisa kembali ke masa lalu dan membawa kami kembali ke final Lisbon," ungkap Koke.
"Kami hanya ingin menorejkan sejarah dengan memenangkan Liga Champions untuk kali pertamanya bagi klub."
Menurutnya, ini kesempatan emas yang tak boleh disia-siakan lagi. "Statistik (rekor) ada untuk dipecahkan dan diganti. Tujuan kami adalah kembali fokus untuk memenangkan trofi," ungkap Koke.
Simeone kembali membuktikan kepada fan bisa membawa Atletico ke final dalam tiga musim di Liga Champions. "Ia (Simeone) mampu mengubah mentalitas kami, terhadap pemain dan semua orang di klub. Tadinya hanya ada pesimisme," ungkap Koke.
"Beberapa tahun lalu, kami merasa bukan tim hebat dan itu mengarahkan pada keraguan dan perasaan tidak aman."
Namun, menurutnya, Simeone telah berhasil meyakinkan para pemain bahwa mereka adalah pemain dan klub hebat. "Ia memulainya dari permainan ke permainan. Tampil setiap laga seolah ini adalahg final. Semua orang percaya terhadap pelatih, ia juga percaya kepada kami dan bisa membawa kami sejauh ini," ucap Koke.
"Kami tak pernah mengurangi bkemampuan, intensitas dan rasa lapar akan kemenangan di setiap pertandingannya, termasuk laga uji coba. Kami selalu berlatih keras den memenangkan mental."
(bac)