Vetriciawizach
Vetriciawizach
Pernah bekerja di Pikiran Rakyat dan menjadi editor di Pandit Football Indonesia. Senang menulis dan menyaksikan Liverpool di layar televisi. Kini menjadi redaktur olahraga CNN Indonesia.

Serikat Setan Merah

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mei 2016 17:18 WIB
Ikatan antara Jose Mourinho, Manchester United, dan super-agen Jorge Mendes menjadi suatu serikat yang sempurna di dunia industri sepak bola.
Jose Mourinho terpilih menjadi manajer baru Manchester United. (Clive Rose/Getty Images)
Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer baru Bayern Munich, Carlo Ancelotti, menilai kerja sama antar Jose Mourinho dan Manchester United bak pernikahan ideal. Di balik pernikahan itu ada seorang penghulu bernama Jorge Mendes.

Di dunia sepak bola, Mendes dikenal sebagai super-agen. Klien-kliennya adalah para pesepak bola dan manajer ternama di dunia yang dibeli dengan harga selangit.

Contoh paling kentara adalah pada bursa musim panas 2015 lalu. Pria asal Portugal itu terlibat dalam total transfer senilai 400 juta euro (setara Rp6,34 triliun).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Transfer 50 juta euro Anthony Martial dari AS Monaco ke Manchester United, Nicolas Otamendi dari Valencia ke Manchester City (42 juta euro), dan Angel di Maria dari MU ke Paris Saint-Germain (63 juta euro), tidak akan terwujud tanpa campur tangan Mendes.

Nama-nama lain yang sukses diperantarai Mendes adalah Jackson Martinez yang pindah dengan harga transfer 35 juta euro, dan Arda Turan yang dibeli Barcelona dengan 34 juta euro.

Di Inggris, Mendes punya kedekatan dengan Manchester United, bahkan sejak era Sir Alex Ferguson. Ia adalah agen yang memastikan Cristiano Ronaldo memiliki masa depan bersama Manchester United pada 2003 silam.

Manchester United akan dibenci dan dipuja, tapi tak pernah diabaikanSpanduk Suporter MU
Ia juga yang memastikan Ronaldo menjadi penjualan MU terbaik sepanjang masa.

"Tanpa ragu lagi, Jorge Mendes adalah agen terbaik yang bekerja dengan saya," kata Alex Ferguson, seperti dikutip dari Sky Sports. "Ia bertanggung jawab, dan menjaga baik-baik para pemainnya... ia juga sangat adil dengan klub."

Peran Mendes dalam terciptanya kontrak kerja antara Mourinho dan Manchester United bukan dimulai baru-baru ini. Ketika kabar pensiunnya Alex Ferguson mulai mencuat pada 2012 silam, Mendes telah sibuk bekerja di balik layar, menanamkan berita bahwa Ferguson dan Mourinho bersahabat.

Citra yang ingin ditampilkan Mendes adalah, Mourinho merupakan pewaris paling tepat bagi tahta Ferguson.

Sebagai super-agen yang menangani klien-klien paling populer di dunia, Mendes paham dengan seluk beluk kerja media dan cara menjaga citra. Misalnya saja ketika Ronaldo dan Mourinho sempat bertikai di Real Madrid. Ada peran Mendes yang memastikan Ronaldo tak boleh sekali pun berbicara negatif tentang sang manajer, dan sebaliknya.

Mendes tahu harus menarik benang yang mana ketika ia perlu untuk menutup suatu isu, atau bahkan sebaliknya, menciptakan suatu isu. Ia akan memastikan Ronaldo memeluk Mourinho seusai mencetak gol atau setidaknya saling bersalaman.

Di era Louis van Gaal, hubungan Mendes dan Manchester United berada dalam titik terburuk. Jika Ferguson bersahabat dengan Mendes, maka Louis van Gaal beberapa kali membuat sang super-agen kesal.

Salah satunya adalah ketika ia menolak untuk memainkan salah satu klien Mendes, Radamel Falcao, pada musim lalu. Klien Mendes lainnya, Angel Di Maria, juga mengalami nasib yang buruk bersama The Red Devils di bawah van Gaal. Di Maria pada akhirnya hanya satu musim bertahan di Inggris.

Mendes juga menyimpan satu kekesalan lainnya ketika van Gaal di depan media menuduh David De Gea sempat kehilangan fokus. De Gea tentu saja adalah salah satu klien Mendes.

Konfrontasi-konfrontasi seperti ini takkan pernah terjadi seandainya Mourinho berada di kursi kepelatihan United.

Jose Mourinho tak pernah lepas dari sorotan kamera. (Jasper Juinen/Getty Images)


Titik Balik Penting dalam Sejarah

Kehadiran Mourinho dan Mendes sangat penting bagi Manchester United dalam konteks sepak bola sebagai industri. Mendes akan memuluskan langkah Manchester United untuk mendapatkan nama-nama paling populer, dan Mourinho akan memastikan para pemain itu mendapatkan kesempatan bermain yang adil.

Dikutip dari The Irish Times, pada tahun 2016 ini MU diproyeksikan menjadi klub yang lebih dari separuh pendapatannya didapatkan dari kontrak komersial: kerja sponsor, penjualan merchandise, dan juga adanya pertumbuhan pesat media digital lewat medium telepon genggam.

Dicatatkan The Mirror pada Februari lalu, MU saat ini terikat kerja sama dengan setidaknya 70 mitra komersial. Angka ini jauh melebihi klub-klub Inggris lainnya, seperti Arsenal yang hanya memiliki 28 mitra komersial, sementara Chelsea 24 mitra, dan Liverpool 23 mitra.

Klub yang sekota dengan MU, Manchester City, hanya memiliki 17 mitra komersial. Padahal dalam tiga tahun terakhir, MU tak bisa menyamai era kejayaan di bawah Ferguson.

Hal ini merupakan titik balik signifikan. Untuk kali pertama dalam sejarah, pemasukan Manchester United bukan berasal dari prestasi mereka di lapangan, atau dari aktivitas bisnis mereka sendiri, namun dengan menjadi platform iklan bagi bisnis lainnya.

Artinya, pelanggan paling penting MU bukan lagi audiens yang membayar untuk menonton sepak bola, tapi perusahaan yang membayar untuk diasosiasikan dengan merek United.

Jumlah audiens, dan seberapa mampu MU menjangkau dan didengar di seluruh pelosok dunia akan menjadi tumpuan untuk mendapatkan uang di masa depan.

Di sini lah kehadiran Mourinho menjadi demikian penting. Ia bukan hanya memberikan jaminan kemenangan, tapi juga akan memastikan MU selalu menjadi bahan pembicaraan dan tak pernah hilang dari peredaran.

"Manchester United akan dibenci dan dipuja, tapi tak pernah diabaikan," demikian bunyi salah satu spanduk suporter MU di era Ferguson. Perkataan ini sangat pas untuk menggambarkan jalan karier Mourinho di dunia sepak bola.

Mourinho dicerca karena memainkan sepak bola negatif atau memprovokasi lawan dengan kata-kata, tapi tak pernah sekali pun lepas dari sorotan kamera.

Bukan berarti Mourinho dilirik hanya karena kontroversinya, karena bagaimana pun juga ia tetap menjadi salah satu pelatih terbaik di dua dekade terakhir.

Namun, dengan menggabungkan kemampuannya menarik perhatian massa, serikat Mourinho-Manchester United-Mendes terlihat demikian sempurna.

(vws)
LEBIH BANYAK DARI KOLUMNIS
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER