Jakarta, CNN Indonesia -- Real Madrid dan Atletico Madrid sama-sama menampilkan kekuatan terbaik dalam formasi inti yang mereka pasang di babak final Liga Champions di Stadion San Siro, Sabtu (28/5) waktu setempat.
Madrid menurunkan empat bek andalan mereka, Daniel Carvajal, Pepe, Sergio Ramos, dan Marcelo untuk mengawal gawang yang dijaga oleh Keylor Navas.
Sementara itu di lini tengah, Zinedine Zidane memutuskan untuk menurunkan trio Luka Modric-Casemiro-Toni Kroos untuk menjaga keseimbangan permainan Los Blancos.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lini depan, Zidane menurunkan kekuatan terbaik yang dimiliki Madrid lewat trio Gareth Bale-Karim Benzema-Cristiano Ronaldo.
Pada bangku cadangan, Zidane masih bisa berharap pada nama James Rodriguez, Jese Rodriguez, dan Lucas Vazquez bila formasi inti miliknya mengalami kebuntuan.
Bila Madrid menggunakan formasi menyerang 4-3-3, Diego Simeone lebih memilih pola 4-4-2 untuk meredam sang rival sekota di babak final ini.
Jan Oblak akan ditemani kuartet Juanfran, Stefan Savic, Diego Godin, dan Filipe Luis di lini pertahanan.
Posisi kuartet lini tengah dipercayakan Simeone kepada Saul Niguez, Gabi Fernandez, Augusto Fernandez, dan Koke.
Di lini depan, Simeone memilih Fernando Torres-Antoine Griezmann sebagai ujung tombak kembar Atletico.
Simeone pun masih menyimpan amunisi di bangku cadangan lewat nama Yannick Ferreira Carrasco, Angel Correa, dan Tiago.
Derby Madrid ini merupakan episode kedua setelah kedua tim bertemu pada final Liga Champions musim 2013/2014.
Ketika itu Atletico sudah unggul 1-0 lewat Diego Godin hingga memasuki masa injury time namun Madrid kemudian memaksakan terjadinya perpanjangan waktu lewat gol Sergio Ramos di ujung pertandingan.
Di babak perpanjangan waktu, Los Blancos tampil menggila dan mencetak tiga gol kemenangan lewat Gareth Bale, Marcelo, dan Cristiano Ronaldo.
(ptr)