Jakarta, CNN Indonesia -- Sepanjang sejarah Liga Champions, San Siro yang menjadi tuan rumah partai puncak antara Real Madrid dan Atletico Madrid, Minggu (29/5) dini hari WIB, kini telah empat kali menjadi tuan rumah final kompetisi elite Eropa itu.
Namun, selama empat kali penyelenggaraan final Liga Champions, laga di San Siro kerap berjalan dalam waktu panjang. Hanya satu dari tiga partai final yang hasilnya ditentukan dalam kurun 90 menit waktu normal.
Sedangkan sisa tiga partai final lainnya harus diselesaikan lewat perpanjangan waktu atau drama adu penalti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada final Liga Champions 1964/65, San Siro menjadi saksi kemenangan Inter Milan atas Benfica. Laga yang berakhir di waktu normal itu terasa lama bagi para suporter lantaran gol Jair da Costa di menit ke-43 merupakan satu-satunya gol yang terjadi dalam pertandingan itu.
Ketika kembali menjadi tuan rumah pada musim 1969/70, San Siro juga seakan membuat waktu berjalan lambat bagi para suporter lantaran Feyenoord dan Glasgow Celtic yang berhasil melaju ke babak final harus menunggu hingga perpanjangan waktu sebelum juara bisa ditentukan.
Bermain imbang 1-1 hingga 90 menit berjalan, Feyenoord akhirnya baru memastikan kemenangan setelah Ola Kindvall mencetak gol di menit ke-116, memastikan trofi Eropa singgah di Belanda.
Penalti Beruntun
Setelah lama absen, San Siro kembali terpilih menjadi tuan rumah Liga Champions pada 2001 silam. Stadion berkapasitas 80 ribu penonton itu menjadi saksi duel antara Valencia dan Bayern Munich.
Uniknya, hasil dalam laga antara kedua tim itu semuanya ditentukan lewat titik 12 pas. Pasalnya, gol Valencia yang dicetak Gaizka Mendieta dan gol balasan Munich yang dicetak Stefan Eiffenberg, semuanya berasal dari titik putih.
Imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu usai, laga kemudian berlanjut ke drama adu penalti, yang akhirnya dimenangkan Munich dengan skor 5-4.
Kini, detik demi detik yang seakan berlalu tanpa akhir di San Siro kembali terulang ketika partai penentuan juara Liga Champions 2016 kembali harus ditentukan lewat drama adu penalti.
Real Madrid dan Atletico Madrid yang tak mampu menentukan pemenang setelah imbang 1-1 selama 120 menit, akhirnya harus mengandalkan mental dan keberuntungan mereka untuk menentukan siapa yang menjadi klub terbaik di Eropa.
Hasilnya, Madrid menang 5-3, Atletico berduka, dan malam panjang di San Siro terus berlanjut.
(bac)