Sanksi Telah Habis, Sakho Berpeluang Bela Perancis

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Minggu, 29 Mei 2016 23:50 WIB
Sanksi larangan aktif di sepak bola Mamadou Sakho selama 30 hari per 28 April lalu karena kasus doping, tak diperpanjang oleh UEFA.
Mamadou Sakho (kanan) yang sudah terlepas dari dari sanksi 30 hari, kini berpeluang masuk skuat timnas Perancis. (Reuters / Darren Staples)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah dijatuhkan sanksi selama 30 hari Mamadou Sakho kini berpeluang membela negaranya, Perancis, di ajang Piala Eropa nanti.

Sebelumnya, ia dihukum akibat gagal melewati tes doping saat Liverpool menghadapi Manchester United di ajang Liga Eropa, 17 Maret lalu,

Saat ini sanksi selama 30 hari yang dijatuhkan UEFA setelah proses hukum, 28 April mendatang, telah habis dan tak diperpanjang. Hal tersebut membuat pemain bertahan berusia 26 tahun itu kembali bisa tampil di atas lapangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hukuman awal selama 30 akhir telah berakhir. Ketua komite kontrol, etik, dan disiplin memutuskan untuk tidak memperpanjang sanksi itu," demikian pernyataan tertulis UEFA.

"Pemain itu (Sakho) kini dapat bebas bermain. Sedangkan keputusan terkait dengan kasus ini akan diputuskan dalam beberapa hari ke depan," demikian rilis dari UEFA.

Pemain yang melewatkan tujuh pertandingan terakhir Liverpool di akhir musim ini pun berpeluang memperkuat Perancis di Piala Eropa 2016 nanti. Terlebih, arsitek Les Blues, Didier Deschamps, masih belum secara resmi memastikan pemain yang akan dipilihnya.

Namun, kondisi kebugaran Sakho yang dipertanyakan lantaran telah lama tak dimainkan menjadi salah satu faktor yang bisa menghalangi mantan pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu untuk masuk skuat inti Les Blues.

Selain itu, Deschamps juga tentunya tak ingin membawa pemain bermasalah ke dalam skuatnya.

Hal itu terlihat dari penolakannya pada Karim Benzema lantaran penyerang Real Madrid itu sempat tersangkut kasus pemerasan terhadap rekan setimnya di timnas, Matthieu Valbuena.

Sakho sendiri mendapatkan sanksi setelah menggunakan suplemen pembakar lemak yang masuk dalam daftar larangan UEFA. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER