Jakarta, CNN Indonesia -- Legenda tinju Indonesia Chris John pun mengakui dirinya kehilangan dengan wafatnya Muhammad Ali. Diakui pria yang pernah merebut sabuk juara dunia kelas bulu itu Ali adalah inspirasi bagi semua calon petinju.
"Ketika saya masih kecil, siapa yang tak tahu dia itu," ujar Chris dalam perbincangan telepon dengan
CNN Indonesia.com, Sabtu (4/6).
Di mata Chris John, Ali adalah seorang petinju yang kaya teknik, juga menghibur bagi para penikmat olahraga di atas ring tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu hal yang tak dilupakan dari Ali, kata Chris John adalah kemampuannya melayangkan pukulan sehingga tepat mengenai lawan, dan aksinya yang memprovokasi dengan ocehan-ocehan.
"Mungkin ada yang tidak suka [aksi provokasinya], tetapi itu membuat pertandingan makin panas dan penonton juga suka," ujar Chris.
Legenda tinju Amerika Serikat, Muhammad Ali, meninggal dunia pada Jumat (3/6) di rumah sakit di Phoenix, Arizona, tempat di mana ia berjuang melawan penyakit komplikasi pernapasan sejak Kamis lalu.
Reuters melansir, Ali terakhir kali tampil di hadapan publik pada acara 'Celebrity Fight Night' di Arizona, April 2016. Ketika itu, Ali hadir demi kegiatan sosial untuk Muhammad Ali Parkinson Center.
Menderita parkinson tiga tahun setelah pensiun pada 1981, kondisi Ali semakin menurun dalam dua tahun terakhir. Pada Desember 2014, Ali masuk rumah sakit karena mengalami penyakit pneumonia. Ketika itu Ali dibawa ke rumah sakit setelah sulit dibangunkan dari tidur.
Satu bulan kemudian, peraih medali emas Olimpiade 1960 itu kembali masuk rumah sakit. Kali ini Ali dirawat karena mengalami masalah dengan infeksi saluran kemih.
Ali hingga kini masih dianggap sebagai petinju kelas berat terhebat sepanjang sejarah. Mendapat julukan '
The Greatest,' ia pensiun dengan rekor 56 kemenangan dan 5 kali kalah.
(kid)