Jakarta, CNN Indonesia -- Petenis Serbia Novak Djokovic akhirnya mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai satu dari sedikit petenis top dunia yang mampu meraih empat titel Grand Slam sekali waktu.
Bahkan Roger Federer dan Rafael Nadal pun tak mampu menyamai pencapaian Djokovic. Petenis Serbia ini mendekati apa yang pernah dicapai Rod Laver (1962/1969) dan Donald Budge (1937-38).
“Ini adalah momen yang sangat spesial, mungkin yang terbesar dalam karier saya hari ini, terima kasih,” kata Djokovic. “Matahari akhirnya muncul, senang melihatnya setelah 10 hari hujan saja.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prestasi ini tercipta setelah Djokovic mengalahkan Andy Murray di Final Roland Garros, Minggu (5/6) malam, dengan skor 3-6, 6-1, 6-2, dan 6-4.
Penampilannya kali ini adalah babak final keempatnya di turnamen tersebut. Sedangkan pertemuan dengan Murray di babak final Grand Slam adalah yang ketujuh kalinya.
Djokovic kalah dari Rafael Nadal pada final tahun 2012 dan 2014. Lalu menyerah pada petenis Swiss Stan Wawrinka pada tahun lalu.
Adapun Murray memiliki ambisi tersendiri untuk memenangi turnamen tersebut. Sebelumnya, sudah tiga kali kesempatan dia hanya sampai di babak semi final.
Murray sudah tampil 10 kali di babak final Grand Slam dengan delapan kali kalah dan hanya dua kali menang. Tiga kali dia berhadapan dengan Roger Federer dan tujuh kali menghadapi Djokovic.
Murray sendiri memuji pencapaian Djokovic. Menurutnya, apa yang dicapai Djokovic selama 12 bulan terakhir adalah hal yang fenomenal.
“Ini sangat jarang terjadi dalam tenis, setiap orang di sini sangat beruntung menyaksikan peristiwa ini,” kata dia. “Di sisi sebaliknya, sangat menyesakkan kekalahan hari ini.”
(ded/ded)