Jakarta, CNN Indonesia -- Media Inggris
The Independent mengeluarkan laporan eksklusif bahwa perusahaan investasi yang disokong dana pemerintah China kini sedang berupaya mengakuisisi klub Inggris, Liverpool, dari tangan Fenway Sports Group.
Perusahaan itu adalah SinoFortone dan mereka siap untuk menggelontorkan hingga £700 juta untuk mendapatkan kesebelasan yang dijuluki The Reds tersebut.
Menurut
The Independent, pemilik Liverpool telah mengetahui adanya penawaran dari SinoFortone sejak Maret lalu, tapi mereka menyambutnya dengan skeptis dan enggan untuk melepas klub yang berbasis di Stadion Anfield itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada kepercayaan di dalam klub bahwa Juergen Klopp, manajer Liverpool, akan mampu mengembalikan kejayaan The Reds sehingga FSG enggan melepas saham mereka.
Opsi lain yang bisa diambil SinoFortone adalah dengan membeli mayoritas saham Liverpool, sehingga FSG tetap berperan namun memiliki jalan keluar seandainya pertaruhan dengan Klopp gagal.
SinoFortone sendiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur skala besar dengan membangun jalan, jalur kereta api, bandara, pelabuhan, dan juga pembangkit tenaga listrik. Proyek-proyek mereka tersebar di seluruh China dan Timur Tengah.
SinoFortone yang kini dipimpin oleh Peter Zhang, juga memiliki keterkaitan dengan negara-negara Britania Raya. Mereka memiliki proyek di Inggris senilai £5,2 miliar dan pada Maret lalu menyepakati kontrak senilai £10 miliar dengan pemerintah Skotlandia untuk membangun perumahan ramah lingkungan yang terjangkau.
Tahun lalu, ketika Presiden China Xi Jingping datang ke Britania Raya, SinoFortone juga berkomitmen membangun taman industrial senilai £2 miliar di utara dan barat daya Wales. Di taman industrial itu akan dibangun dua pembangkit listrik berbasis biomassa terbesar.
SinoFortone ditengarai melirik Liverpool bukan hanya karena tradisi dan basis penggemarnya yang besar, tapi karena kota Liverpool merupakan rumah bagi komunitas orang China tertua di Eropa.
Grup perusahaan itu telah mengeksplorasi kemungkinan membangun stadion baru di area pelabuhan Liverpool.
Perusahaan-perusahaan China sendiri kini mulai merambah dunia sepak bola.
Perusahaan ritel raksasa China, Suning, pada awal Juni lalu baru saja mengakuisisi 70 persen saham Inter Milan.
Pada Desember lalu, dua perusahaan milik pemerintah China, yaitu China Media Capital (CMC) dan Citic Capital, resmi mendapatkan 13 persen saham Manchester City. Ini adalah pertama kalinya perusahaan China bisa menembus salah satu dari lima klub terkaya di dunia.
Langkah Suning dan CMC ini sejalan dengan ambisi Xi Jinping yang ingin mengembangkan industri olahraga China dan membuatnya bernilai US$850 miliar pada 2025. Xi adalah penggemar berat sepak bola dan suatu saat ingin agar China menjadi tuan rumah, dan juga memenangi, Piala Dunia.
(vws)