Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas balap Formula One (F1) memberlakukan pembatasan komunikasi antara paddock dengan pebalap saat berada di sirkuit balap.
Hal itu mengundang lagi debat usai Grand Prix Baku, Azerbaijan, akhir pekan lalu. Menurut juara dunia tiga kali, Lewis Hamilton pembatasan komunikasi itu adalah hal yang buruk dalam balap mobil jet darat tersebut. Ia bahkan menyebutnya sebagai lelucon.
Menurut juara dunia dua musim terakhir itu, pembatasan itu berisiko memperburuk ancaman bagi keselamatan pebalap. Pasalnya, para pebalap harus lebih sering berkonsentrasi atas kondisi mobil dibandingkan lintasan ketika membalap dengan kecepatan rata-rata 220 meter per jam di trek yang kompleks.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itulah yang dialami Hamilton saat GP Baku. Ketika itu, di tengah trek yang sempit, Hamilton harus berupaya memerhatikan perubahan pada mesin mobilnya. Padahal, tim teknisi di paddock paham sesungguhnya apa yang patut dilakukan untuk mengatasi masalah itu. Namun, mereka tak boleh memberitahu Hamilton akibat pembatasan komunikasi tersebut.
"Saya pikir kita perlu juga untuk melihat kembali aturan tersebut," kata bos tim Mercedes Toto Wolff seperti dikutip dari
Telegraph, Senin (20/6) yang mengklaim pembatasan komunikasi itu pun mendapatkan komplain dari seluruh tim F1.
"Mobil-mobil saat ini sangat rumit karena penggunaan teknologi yang termutakhir."
Wolff memberikan dua pilihan kepada FIA terkait hal tersebut.
Membuat teknologi [mobil F1] tak rumit kembali, yang mana saya pikir itu bukanlah arah yang tepat, atau mengubah regulasi sehingga anda bisa berkomunikasi kembali dengan pebalap ketika ada masalah," tukas Wolff.
Pendapat Vettel dan Wolff itu diamini pebalap Ferrari Sebastian Vettel secara terpisah. Vettel yang sempat merajai F1 selama tiga musim bersama Red Bull mengatakan, "Jika ingin pendapat jujur dari saya larangan itu adalah lelucon, akrena itu tak mengubah banyak hal."
Sementara itu pebalap McLaren Fernando Alonso menegaskan aturan yang diterapkan FIA itu tak masuk akal sejak digagaskan, namun terus dipaksakan.
"Mereka memberi kami 'pesawat luar angkasa' untuk dikendalikan, dengan teknologi yang kami miliki, dan sekarang kami tak memiliki informasi yang tersedia. Terkadang sulit untuk mengetahui apa yang terjadi dengan mobil, dan apa solusi yang harus dilakukan," ujar mantan pebalap Ferrari tersebut.
(kid)