Jakarta, CNN Indonesia -- Chile benar-benar mendominasi Copa America Centenario 2016. Selain sukses meraih gelar setelah menaklukkan Argentina, tim asuhan Juan Antonio Pizzi juga mendominasi penghargaan individu di ajang tersebut.
Tercatat ada tiga dari empat gelar penghargaan bagi para pemain yang direbut punggawa Chile. Ketiga penghargaan itu adalah bola emas, sepatu emas, dan sarung tangan emas.
Penghargaan bagi pemain terbaik di Copa America Centenario atau bola emas, resmi menjadi milik Alexis Sanchez yang tak pernah absen di setiap pertandingan Chile.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski hanya mencetak tiga gol, namun kontribusi Sanchez dianggap penting bagi Chile sepanjang turnamen tersebut. Pemain Arsenal itu memang kerap membahayakan tim lawan dengan pergerakan dan umpan-umpannya dari sisi sayap lapangan.
Selain Sanchez, pemain Chile yang mendapat penghargaan individu adalah Claudio Bravo. Kiper sekaligus kapten Chile itu meraih sarung tangan emas karena kepiawaiannya menjaga gawang La Roja.
Di bawah pengawalan Bravo, Chile memang hanya kemasukan lima gol sepanjang turnamen tersebut. Kelima gol itu hanya dialami sepanjang babak penyisihan grup. Gawangnya tetap perawan sejak perempat final, terkecuali dua gol lewat adu penalti di final.
Dominasi Chile di ajang ini dilengkapi oleh raihan Eduardo Vargas. Penyerang Hoffenheim itu menyabet gelar pencetak gol terbanyak.
Vargas sukses melesakkan enam gol ke gawang lawan-lawannya dan pantas mendapat gelar sepatu emas. Uniknya, keenam gol itu hanya tercipta di dua pertandingan.
Dua gol diciptakan Vargas kala Chile mengalahkan Panama dengan skor 4-2 di babak penyisihan grup. Empat gol lain lahir dari kaki pemain berusia 26 tahun itu saat negaranya melumat Mexico dengan skor telak 7-0.
Satu-satunya gelar yang luput dari genggaman Chile di Copa America Centenario adalah Fair Play Award. Penghargaan tersebut menjadi milik Argentina yang dinilai cenderung bermain bersih sepanjang turnamen.
(jun)