Jakarta, CNN Indonesia -- Andy Murray tak mau melepas gelar juara Wimbledon 2016 ke tangan Milos Raonic saat keduanya berhadapan di laga final, Minggu (10/7) waktu setempat.
Murray memastikan tiket ke final setelah mengalahkan Tomas Berdych tiga set langsung pada laga semifinal Wimbledon, Jumat (8/7) waktu setempat.
Berdych cenderung melakukan kesalahan sendiri sehingga memudahkan Murray memenangkan tiga set langsung dengan skor 6-3, 6-3, dan 6-3 di All England Lawn & Croquet Club.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Murray bakal menghadapi petenis unggulan keenam, Raonic, yang secara mengejutkan mampu menyingkirkan Roger Federer lewat pertarungan sengit lima set dengan skor 6-3, 6-7 (3-4), 4-6, 7-5, dan 6-3.
Meski demikian, Murray mengaku tak mau melepaskan kesempatan emas untuk meraih trofi setelah petenis unggulan lainnya Novak Djokovic dan Roger Federer tersingkir.
Di atas kertas, Murray memang lebih diunggulkan dari Raonic. Apalagi ia juga memiliki rekor kemenangan 6-3 atas petenis asal Kanada itu. Terakhir, Murray sukses mengalahkan Raonic di ajang Queen’s Club.
“Melaju ke final Wimbledon jelas merupakan prestasi yang mengesankan dan saya masih punya satu pertandingan lagi pada Minggu nanti,” kata Murray seperti dikutip BBC Sport.
“Semakin tua usia Anda, maka Anda tidak akan pernah tahu berapa banyak kesempatan yang bisa didapatkan untuk bermain di final grand slam. Saya senang bisa melewati hari ini.”
Murray juga mengakui Raonic tampil apik saat mengalahkan Federer yang masih menyandang salah satu petenis terbaik dunia. Namun, Murray yakin pengalamannya bisa menjadi senjata di laga final nanti.
“Pengalaman di masa lalu telah banyak membantu saya, bertanding melawan beberapa petenis terbaik sepanjang masa.”
Murray ingin menggandakan koleksi gelar juara Wimbledon yang sebelumnya pernah diraih pada 2013. Sementara bagi Raonic, ini merupakan final pertamanya di grand slam.
(jun)