Jakarta, CNN Indonesia -- Usia Gianluigi Donnarumma masih sangat muda untuk memperkuat tim inti di klub elite Liga Italia Serie A, AC Milan. Baru saja beranjak 17 tahun, ia sudah mendapatkan kepercayaan untuk menjaga gawang I Rossoneri pada musim 2015/16 lalu.
Tercatat sudah 30 kali penampilannya membela AC Milan di Serie A musim lalu sejak menggantikan Diego Lopez. Kini, bertekad ingin menjadi legenda bersama I Rossoneri.
Meski ada kemungkinan dirinya bakal hengkan dari klub dan menjalin kerja sama dengan klub baru melalui agen Mino Raiola, Donnarumma ingin tetap berada di San Siro. "Saya suka ide untuk memperbarui (pengalaman) dan saya juga berpikir tentang hubungan selamanya bersama Milan selama bertahun-tahun," ungkap Donnarumma kepada
La Gazzetta dello Sport.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara konsep, saya bukan seorang yang punya masalah dengan pemikiran untuk menghabiskan seluruh karier di klub yang sama."
Apalagi, Milan merupakan klub yang diidolainya sejak masih kanak-kanak. "Karena saya selalu menjadi fan Milan, saya selalu katakan bahwa ban kapten merupakan impian saya, puncak dari petualangan," ucap Donnarumma.
Penampilannya bersama Milan juga diapresiasi secara positif oleh para fan di San Siro. Donnarumma bahkan satu dari segelintir pemain yang tidak menerima siulan cemoohan dari para pendukung I Rossoneri.
"Sangat senang diapresiasi seperti itu, tapi mendengar semua siulan itu tetap sulit diterima. Namun, saya mengerti karena sebagai fan, saya juga pernah bersiul (mencemooh pemain)."
Donnarumma juga tak pernah lupa debutnya bersama AC Milan musim lalu saat masih dilatih oleh Sinisa Mihajlovic. "Saya ingat hari itu sebelum Milan menghadapi Sassuolo dan kami berada di pemusatan latihan di Milanello," bebernya.
"Ia (Mihajlovic) mengajak saya jalan dan menanyakan apakah saya merasa siap. Dari situ saya merasa terkejut, saya tidak menyangka, tapi ia tau bisa mengandalkan saya."
Menurutnya, Mihajlovic yang memberikannya kepercayaan penuh kepada Donnarumma. "Itu benar dan saya ingin sekali hal itu terjadi lagi. Saya melihat keberanian di dirinya (Mihajlovic) untuk memberikan kesempatan kepada pemain muda," tutur Donnarumma.
Kesan mendalam terhadap mantan kiper Milan, Christian Abiati, diungkapkan pula oleh Donnarumma. "Saya amat merindukannya, tapi saya selalu mendapatkan kabar darinya secara rutin dan ia masih menjadi anutan saya. Ia selalu mengatakan agar saya tetap melanjutkannya," ucap Donnarumma.
Abiati pula yang selalu membesarkan hatinya ketika kepercayaan diri kiper timnas Italia U-21 itu anjlok. "Ia (Abiati) mengingatkan saya bahwa pada debut musim pertamanya dulu di San Siro, ia juga kebobolan seperti saat debut saya menghadapi Sassuolo juga kemasukan," beber Donnarumma.
"Saat ia mengucapkan perpisahan (pensiun) di sepak bola dan melambaikan tangannya, saya tak menduganya. Saya hanya terpaku dan menangis."
Donnarumma juga mengakui hubungannya dengan Diego Lopez baik-baik saja. Seperti diketahui, Lopez kehilangan tempatnya di skuat utama setelah Mihajlovic menunjuk Donnarumma sebagai kiper pertama musim lalu.
"Bahkan meskipun saya dipilih sebagai starter, ia mendukung saya dan selalu memberikan banyak masukan. Itu membantu saya dan tak membuat saya merasa bersalah," ucap Dunnarumma.
(bac)