Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen klub sepak bola Madura United Foodball Club (MUFC) mengirim sejumlah pemainnya untuk belajar dan menjadi santri di Pondok Pesantren Bata-Bata, Pamekasan, Jawa Timur.
"Kegiatan pemain nyantri ini adalah bagian dari keterlibatan Madura United untuk mempromosikan potensi dan karakter Madura. yakni, Madura adalah santri," kata Presiden MU Achsanul Qosasi di Pamekasan, Minggu (31/7).
Pemain yang terlibat dalam kegiatan ini, sambung Achsanul, diharapkan nantinya bisa menjadi penghubung pesantren di Madura dengan orang-orang luar pesantren yang kadang memandang miring terhadap sistem pendidikan pesantren.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga diharapkan bisa menjelaskan dunia pesantren di Madura melalui hidup bersama dengan para santri sehingga bisa mengetahui kehidupan dan kegiatan harian santri selama berada di pesantren.
"Selain juga, dengan adanya kegiatan pemain nyantri ini, pemain bisa berbagi ilmu sepak bola dengan para santri," katanya.
Ada tiga pemain yang telah ditunjuk mengikuti kegiatan pemain nyantri di Pondok Pesantren Bata-Bata, Palengaan, Pamekasan, itu. Mereka adalah Ahmad Maulana Putra, Gilang Ginarsa dan Bayu Gatra Sanggiawan.
Ketiga pemain ini juga diminta mengenal lebih dekat dunia pesantren, mempelajari berbagai jenis kegiatan pesantren, baik dari sisi keilmuan, maupun dari sisi amalan ibadah.
Selain itu mereka juga bertugas berbagi wawasan tentang ilmu sepak bola kepada para santri yang ada di pondok pesantren itu.
Saat ini, Madura United berada di puncak klasemen kompetisi sepak bola, Indonesian Soccer Championship (ISC). Tim itu telah mengumpulkan 30 poin dari 13 pertandingan, terpaut tiga poin dari peringkat dua Arema Cronus.
(antara/kid)