Olimpiade Hari Pertama, Tentang Dua Remaja dan Dua Cerita

Deddy S | CNN Indonesia
Minggu, 07 Agu 2016 04:41 WIB
Olimpiade Rio sudah dimulai. Cerita demi cerita pun berhamburan. Salah satunya tentang dua remaja ini.
Virginia Thrasher. (CNN Indonesia/REUTERS/Edgard Garrido)
Rio de Janeiro, CNN Indonesia -- Pesta olahraga sedunia, Olimpiade di Rio de Janeiro, Brazil, sudah dimulai. Cerita demi cerita pun berhamburan.

Pada hari pertama ada cerita tentang dua remaja: Yusra Mardini dan Virginia Thrasher.

Yang pertama adalah seorang pengungsi asal Suriah, yang kemudian terpilih menjadi satu dari sembilan atlet yang digabungkan ke dalam Tim Pengungsi Olimpiade. Atlet-atlet terpilih ini bertarung di Olimpiade: tanpa negara, tanpa bendera, tanpa lagu kebangsaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusra, remaja 18 tahun asal Suriah itu, adalah korban perang saudara di negaranya sendiri. Dia dan saudarinya mengungsi ke Eropa pada Agustus tahun lalu.

Dari Lebanon mereka ke Turki dan menumpang kapal ke Yunani. Tapi di tengah lautan, kapal itu nyaris tenggelam. Mardini pun terjun ke laut dan mendorong kapal itu beserta isinya, yang kemudian selamat sampai ke pantai di Yunani.

“Rasanya memalukan kalau sampai saya tenggelam, karena saya adalah perenang,” katanya.

Mardini pernah berenang untuk Suriah di kejuaraan dunia tahun 2012. Tapi konflik berdarah memaksanya jadi pengungsi. Perjalanan nasib membawanya sampai ke Jerman, tempatnya kini tinggal dan berlatih.

Pada hari pertama Olimpiade Rio, Mardini memenangi pertandingan renang 100 meter gaya kupu-kupu.
Yusra Mardini (kanan) seusai latihan menjelang Olimpiade di Rio de Janeiro. (CNN Indonesia/Reuters/Edgar Garrido)

Nama kedua, Virginia Thrasher, mencatatkan dirinya dalam sejarah sebagai orang pertama yang meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016. Remaja 19 tahun asal Amerika Serikat ini meraih emas di cabang menembak senapan. Mahasiswi Universitas West Virginia ini mengalahkan Du Li dari China.

Bukan hasil yang mudah, mengingat tim menembak AS berangkat ke Rio dengan cerita tentang gangguan konsentrasi. Thrasher bercerita betapa konsentrasinya saat mempersiapkan diri menuju Olimpiade terganggu oleh kontroversi undang-undang pembatasan senjata api. “Ini sangat mengganggu olahraga kami,” kata Thrasher.

Kim Rhode, yang enam kali ikut olimpiade, pada awal pekan ini sempat mengeluhkan situasi yang disebabkan kontroversi undang-undang pembatasan senjata api itu. Undang-undang itu merepotkan latihannya, sebab ia mesti melewati pemeriksaan latar belakang yang ekstensif saat membeli amunisi untuk berlatih.

(ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER