Jakarta, CNN Indonesia -- Antonio Conte sudah memikirkan masak-masak untuk merantau ke Inggris demi kariernya sebagai pelatih. Tak tanggung-tanggung, klub sekelas Chelsea kini merekrutnya sebagai manajer baru menggantikan pelatih sementara, Guus Hiddink.
Sebagai pria Italia, Conte mengakui belum terlalu cakap berbahasa Inggris. Conte pun mengungkapkan dirinya pernah bergurau dengan kompatriotnya, Carlo Ancelotti, soal belajar bahasa asing, termasuk Inggris.
Ancelotti memang menjadi salah satu inspirasi baginya untuk mewujudkan mimpi melatih klub di Liga Primer Inggris. Keduanya bahkan masih sering berkomunikasi hingga saat ini mesmi kawannya itu melatih Bayern Munich di Bundesliga Jerman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sering meneleponnya, begitu pula ia. Ia pernah mengatakan: 'Oh, saya dengar wawancara kamu dalam bahasa Inggris. Sangat bagus! Jauh lebih baik dari saya saat melatih di Inggris.'" Conte mengingat perkataan Ancelotti kepadanya, seperti dikutip
Evening Standard.
Begitu pula Conte yang bergurau tentang bahasa Jerman yang diucapkan Ancelotti saat dirinya diwawancara media setempat. "Kemudian saat saya dengar wawancaranya dalam bahasa Jerman di Bayern Munich, saya menelponnya dan bilang: 'Oh, Carlo (Ancelotti). Kamu sangat bagus bicara bahasa Jerman.'" tuturnya.
"Lalu ia berkata: 'Tidak, tidak. Saya hanya menghafalkan kalimat itu (bahasa Jerman). Sekarang saya harus belajar!'"
Conte juga menyebut, sebagai seorang Italia, ia dan Ancelotti punya ungkapan khusus untuk memuji rekan. "Dalam istilah Italia, Carlo adalah
buona forchetta (arti harfiahnya adalah garpu indah) jika seseorang makan malam dengan baik dan Carlo adalah
buona forchetta," ucapnya.
Selain Ancelotti, Conte mengakui Jose Mourinho merupakan sosok yang membuatnya kepincut melatih di Liga Primer Inggris. "Saya kenal Jose (Mourinho) dua tahun lalu. Dua tahun lalu saya mengunjunginya di Cobham di pusat latihan dan saya melihat sesi latihan bersamanya," kata mantan pelatih timnas Italia itu.
Menurutnya, Mourinho merupakan manajer hebat, bahkan salah satu yang terbaik di dunia. "Ia adalah pemenang dan saya sangat respek dengannya," kata Conte.
Pertemuannya dengan Mourinho saat kunjungan staf kepelatihan timnas Italia ke Chelsea, West Ham dan Tottenham pada 2014 selama dua pekan. Chelsea saat itu masih dimanajeri Mourinho dan Conte masih melatih Gli Azzurri.
"Saat saya menemuinya (pada 2014), kami berbincang dan saya sangat senang menjalin hubungan baik dengannya," ungkap Conte.
Ia juga mengaku bertemu dan berbincang dengan Sam Allardyce--pelatih timnas Inggris saat ini--dan mengasah kemampuan bahasanya di Inggris. "Kemudian, saya mulai berpikir alangkah menariknya jika bisa bekerja di sini (Inggris)," tutur Conte.
"Saya memang memiliki keinginan untuk bisa melatih di luar negara saya. Dan saya pikir saat ini Inggris adalah tempat yang fantastis."
(bac)