Jakarta, CNN Indonesia -- Dirjda Wihardja, kepala pelatih Persatuan Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PA PABBSI), menyebut Eko Yuli Wirawan bisa mencatatkan angka snatch yang lebih tinggi lagi.
Eko Yuli mendapatkan perak di Olimpiade Rio De Janeiro, Senin (8/8), berkat total angkatan 312 KG (snatch 142KG dan clean & jerk 170 KG). Medali emas didapatkan Oscar Albeiro Figueroa dari Kolombia dengan total angkatan 318KG (Snatch 142KG dan Clean & Jerk 176KG).
"Kami sangat senang dan gembira, hanya saja ada sedikit kecewa di snatch. Soalnya kami prediksi dia bisa agak sedikit lebih kuat lagi di snatch," kata Dirdja lewat pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko Yuli mencatatkan 142KG pada snatch pertama, namun gagal ketika coba mengangkat 146KG di angkatan kedua dan ketiga. Angka snatch Eko Yuli sebenarnya menjadi yang tertinggi dan menyamai sang perebut emas, Figuerora. Namun Figuerora yang memiliki berat badan 61,68KG unggul dari Eko Yuli dengan berat badan 61,91KG.
Dirja mengatakan bahwa Eko sebenarnya mengangkat beban delapan kilogram lebih berat lagi.
"Kami tidak memberi target harus angkat berapa, tapi Eko sebenarnya bisa angkat snatch 150KG. Namun saat pertandingan, apa yang terjadi tidak bisa diprediksi, ada keberuntungan dan kegagalan," katanya.
Sementara itu soal angkatan clean & jerk, Dirdja menjelaskan bahwa Eko Yuli juga sebenarnya memiliki catatan yang lebih baik lagi.
"Kalau clean and jerk
sih yang penting angkatan pertama kami amankan dahulu. Setelah itu kejar emas. Begitulah angkat besi. Namun sebenarnya Eko sanggup angkatan clean and jerk hingga 176KG atau 180KG," kata Dirdja
"Tapi yang penting dia sudah berusaha. Banyak faktor yang membuatnya seperti itu. Mungkin faktor tekanan juga."
Terlepas dari soal angkatan, Dirdja menyatakan dirinya sangat gembira dengan perak yang didapatkan anak didiknya tersebut. Apalagi hal tersebut membuat Indonesia meningkatkan prestasi dari empat tahun lalu ketika hanya membawa pulang satu perak dan satu perunggu dari Olimpiade London.
Sebelum Eko Yuli merebut perak, lifter putri Sri Wahyuni Agustiani juga telah menyumbangkan perak dari nomor angkat besi 48KG.
"Eko sudah berjuang luar biasa. Tradisi medali di angkat besi tetap dipertahankan, bahkan naik grade dari sebelumnya perunggu-perak jadi perak-perak," kata Dirdja.
(vws)