Jakarta, CNN Indonesia -- Perenang Kanada, Penny Oleksiak, dan perenang Amerika Serikat, Simone Manuel, memiliki catatan waktu yang sama persis ketika keduanya menyentuh tembok di final nomor 100 meter gaya bebas, Kamis (11/8).
Keduanya pun harus berbagai medali emas.
Oleksiak (16 tahun) dan Manuel (20) adalah gelombang atlet baru di dunia renang. Mereka sama-sama mencatatkan 52,70 detik dan memecahkan rekor Olimpiade -- membuat penonton yang memadati Stadion Akuatik Olimpik terperangah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sarah Sjostrom, perenang Swedia yang memenangi perunggu di nomor 100 meter gaya kupu-kupu, pun tercenngan.
"Saya kira hal itu menjadi kejutan bagi semua orang di final. Semuanya harus menyaksikan hasil lomba tersebut beberapa kali sebelum kami memahami yang terjadi...ini kejutan terbesar di kompetisi ini," kata Sjostrom.
Ini adalah kali kedua pada Olimpiade, emas 100 meter renang gaya bebas putri direbut oleh dua pemenang.
Pertama kalinya adalah ketika dua perenang Amerika Serikat, Nancy Hogshead dan Carrie Steinseifer, mendapatkan emas dengan catatan waktu 55,92 detik,
Peristiwa ini terjadi setelah penghitungan waktu renang dipangkas dari semula menggunakan per-seribu detik menjadi per-seratus detik.
Pemangkasan itu terjadi karena adanya dua waktu yang sama di final 400 meter gaya ganti perseorangan Olimpiade 1972 antara Gunnar Larsson dari Swedia dan Tim McKee dari Amerika Serikat. Panitia memberikan emas kepada Larsson.
Pada Olimpiade Sydney 2000, dua perenang putra AS lainnya yaitu Anthony Ervin dan Gary Hall Jr berbagi emas nomor 50 meter gaya bebas dengan catatan waktu 21,98 detik.
Oleksiak mengatakan peristiwa itu sangat mengagumkan dan ia tak berkeberatan harus berbagi emas dengan Manuel.
"Saya tak pernah menyangka akan menang. Ia pantas mendapatkannya sebagaimana saya," kata Oleksiak.
"Saya baru 16 tahun sehingga cukup gila bisa memenangi medali emas di Olimpiade pertamamu."
(vws)