Jakarta, CNN Indonesia -- Kegagalan Tottenham Hotspurs merebut takhta Liga Primer musim lalu masih menjadi pil pahit yang belum bisa dilupakan striker andalan mereka, Harry Kane.
Spurs yang sempat menjadi kandidat juara Liga Primer musim lalu harus rela melepaskan gelar ke tangan Leicester City, tim yang tak pernah difavoritkan meraih titel bergengsi.
Selain itu, The Lilywhites juga merasakan pukulan telak tambahan lantaran harus mengakhiri musim 2015/16 di peringkat ketiga atau di bawah rivalnya, Arsenal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenangan pahit Kane di Liga Primer ternyata berlanjut di Piala Eropa 2016. Penyerang 23 tahun itu tampil melempem sehingga skuat The Three Lions harus tersingkir di babak 16 besar.
"Sulit rasanya tidak memikirkan tentang hal itu (kegagalan di Liga Inggris musim lalu). Ketika Anda pergi berlibur, semua itu yang Anda pikirkan. Berharap mendapatkan hasil yang lebih baik dan seandainya Anda mampu melakukan lebih baik lagi," kata Kane kepada Mirror.
Namun, Kane meyakini prestasi tertinggi maupun terendah yang dialami setiap pesepak bola bakal menempa pemain menjadi sosok yang lebih baik.
"Anda harus meninggalkan semuanya di belakang dan fokus menatap musim ini. Itu adalah akhir yang mengecewakan di musim yang luar biasa. Anda harus belajar dari itu dan menjadi sosok lebih kuat."
Bayang-bayang kegagalan yang dialami Kane di musim lalu tampaknya belum sepenuhnya hilang. Pasalnya, Spurs gagal menang di laga perdana Liga Inggris setelah ditahan imbang Everton, Sabtu (13/8).
"Kami ingin melakukan hal yang lebih baik. Kami telah melalui banyak hal bersama-sama dan telah belajar dari pengalaman. Jadi, mudah-mudahan bisa mendorong kami melakukan hal yang lebih baik tahun ini," ujar Kane.
(jun)