Frank de Boer Ragukan Kekuatan Juventus

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Rabu, 17 Agu 2016 22:27 WIB
Pelatih baru Internazionale Milano, Frank de Boer mengatakan, nama-nama besar yang baru didatangkan Juventus tak menjamin klub itu semakin kuat.
Frank de Boer menyangsikan kekuatan Juventus kendati diperkuat sejumlah pemain hebat musim ini. (REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih baru Internazionale Milano, Frank de Boer, meragukan kekuatan tim rival Juventus. Menurutnya, sejumlah pembelian mahal yang dilakukan Si Nyonya Tua, tak lantas membuat klub tersebut semakin kuat dibandingkan musim lalu.

Sebelumnya, Juventus melakukan pembelian fantastis dengan mendatangkan striker Argentina, Gonzalo Higuain, dari Napoli sebesar €90 juta. Juve juga menambah amunisi baru dengan merekrut Miralem Pjanic dan Dani Alves di skuat mereka.

De Boer pun mengatakan, tak ada garansi bagi Juventus untuk menjadi lebih kuat dengan kedatangan pemain-pemain hebat. "Juventus adalah tim hebat dan punya skuat luar biasa," ujar De Boer kepada La Gazzetta dello Sport seperti dikutip dari FourFourTwo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka mendatangkan Higuain, tapi mereka juga kehilangan (Paul) Pogba di saat bersamaan. Kita lihat nanti bagaimana mereka harus beradaptasi dengan perubahan di lini tengah."

Juventus menggantikan posisi Pogba dengan mendatangkan pemain macam Pjanic. "Saya tidak melihat ini merupakan garansi bahwa mereka lebih kuat dibandingkan musim lalu. Benar, mereka punya banyak nama besar, tapi kita tidak tahu apakah mereka cocok dengan tim," tukas De Boer.

Inter Milan ditargetkan lolos ke Liga Champions pada musim 2016-2017. Namun, De Boer mengingatkan ia masih membutuhkan waktu untuk bisa beradaptasi.

"Kita lihat nanti selama empat bulan ke depan, itu normalnya," ucap De Boer. "Di Januari, baru akan ada ide seperti apa karena saya baru saja datang (di Inter Milan)."

De Boer juga mengingatkan agar tak menggojlok pemainnya terlalu keras dalam latihan karena akan mengakibatkan cedera.

"Saya ingat Juergen Klopp melatih Liverpool akhir Oktober (2015) dan mencoba memaksakan intensitas tinggi yang biasa dipraktikkan di Borussia Dortmund," tutur Doe Boer.

"Akibatnya, sejumlah pemain cedera. Kadang lebih baik untuk tetap santai." (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER