Jakarta, CNN Indonesia -- Kendati resmi bergabung dengan Valencia, namun Manchester United selalu membekas di hati Luis Nani. Terutama kisah mengenai hubungannya dengan sang manajer, Sir Alex Ferguson.
Meski sering melontarkan pernyataan keras, namun Ferguson pintar merangkul pemainnya. Bagi Nani, pria asal Skotlandia tersebut adalah figur seorang ayah.
"United memberikan segala yang saya punya dalam hidup ini. Saya melihat Ferguson seperti ayah, marah dan meneriaki Anda selama semenit, tapi selanjutnya, ia menepuk pundak Anda dan berkata 'Ayolah, nak'," kata Nani kepada
The Guardian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semula, winger 29 tahun itu mengaku sulit menerima sikap Ferguson yang kerap meledak-ledak. Namun, pada akhirnya sikap emosional Fergie justru menjadi pelecut mental para pemain.
"Jika sekarang saya memiliki mental yang kuat itu berkat banyak hal yang dilakukannya," ujar Nani.
Di bawah kendali Fergie, Nani memang tidak selalu mendapatkan tempat utama. Namun, ia memahami risiko dari strategi rotasi pemain yang dipilih sang manajer.
"Semua orang adalah bagian dari tim. Kadang saya bermain di laga besar dan pertandingan yang tidak terlalu besar. Saya pernah tampil di final, tapi terkadang tampil bagus dan kadang juga jelek. Inilah sepak bola."
Meski demikian, Nani yang sukses membawa Portugal menjuarai Piala Eropa 2016, selalu menyimpan ingatan indah bersama ManUtd.
"Apa yang saya kenang adalah momen bagus yang saya punya di Manchester, gol fantastis yang saya cetak ke gawang tim top. Itulah yang diingat kawan saya dan itulah yang diingat fans ketika mereka menulis saya. Mereka tidak ingat hal-hal buruk."
(jun)