Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menginstruksikan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, fokus dan meningkatkan sarana, prasarana, pusat pelatihan dan pelatnas pada cabang olahraga yang berprestasi baik.
"Saya memerintahkan Menpora fokus di tempat yang mungkin mendapat medali," kata pria yang akrab dipanggil Jokowi tersebut, Rabu (24/8), saat menerima perwakilan Kontingen Indonesia yang turun di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Jokowi menuturkan, anggaran telah disampaikan dan dibahas bersama Imam. Hal ini agar pemerintah bisa menyusun rencana yang baik sehingga Indonesia nantinya dapat lebih banyak medali di ajang olahraga internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kesempatan itu, Jokowi juga berterima kasih kepada seluruh ketua cabang olahraga PBSI, KONI, dan tim yang berhasil membawa nama Indonesia. Berdasarkan pantauan, penyumbang medali seperti Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Sri Wahyuni Agustiani, dan Eko Yuli Irawan diterima langsung di Istana Merdeka.
Mereka hadir didampingi Komandan Kontingen Indonesia Raja Sapta Oktohari, pelatih bulutangkis Rexy Mainaky, Ketua PBSI Gita Wirjawan, mantan Olimpian Taufik Hidayat yang kini berada dalam susunan Satlak Prima, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menyumbangkan medali emas tepat pada Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus, dengan mengalahkan pasangan Malaysia Goh Liu Ying/Chan Peng Song di partai final dua game langsung 21-14 21-12.
Ini adalah emas pertama Indonesia dari Olimpiade 2016 dan emas ketujuh bulutangkis sejak cabang olahraga tersebut pertama kali ditandingkan pada Olimpiade 1992.
Kontingen Indonesia pun mendapatkan tambahan dua perak dari cabang olahraga angkat besi melalui Sri Wahyuni Agustiani dan Eko Yuli Irawan.
Raihan satu emas dan dua perak membuat Indonesia berada di peringkat ke-45 pada klasemen akhir Olimpiade 2016.
(vws)