Jakarta, CNN Indonesia -- Sam Allardyce mengaku gugup menghadapi laga perdananya bersama tim nasional Inggris melawan Slovakia di Stadion Antona Malatinskeho, Minggu (4/9).
Inggris bakal memulai perjalanan baru bersama Allardyce dengan menghadapi Slovakia. Laga ini juga sangat penting bagi Inggris lantaran merupakan laga perdana di babak kualifikasi Piala Dunia 2018.
“Dalam tiap pekerjaan baru yang didapatkan, setiap orang pasti merasa gugup, begitu juga saya. Ketika saya jadi manajer Inggris, saya harap para pemain berbicara pada saya.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ketika mereka ada di lapangan, tentunya saya berharap mereka melakukan apa yang diinginkan oleh kita semua, yaitu meraih kemenangan,” kata Allardyce seperti dikutip dari Sky Sports.
Meski demikian Allardyce berani menjamin bahwa kegugupan yang dialaminya adalah sebuah hal normal yang tak akan terus berlangsung sepanjang laga.
“Saya akan sangat gugup di awal persiapan saya membentuk tim ini dan mungkin juga ketika laga baru akan dimulai.”
“Namun ketika pertandingan dimulai, saya akan fokus pada pertandingan. Saya tak akan mendengarkan teriakan di sekitar saya dan hanya melihat apa yang tim saya lakukan sekaligus memberikan instruksi pada mereka bila diperlukan,” tutur Allardyce.
Allardyce sendiri sudah melakukan sejumlah perubahan kebijakan usai menjadi pelatih tim nasional Inggris, salah satunya adalah dengan lebih dulu mengumumkan nama pemain inti yang bakal dipasangnya.
“Mengapa harus menyembunyikan bila pada akhirnya nama pemain tersebut akan dirilis juga. Saya ingin para pemain bersiap sejak mereka beranjak tidur. Saya pun bisa lebih cepat bekerja mempersiapkan tim yang bakal dipasang dalam laga lawan Slovakia.”
“Saya ingin melihat para pemain mengenakan kostum tim nasional dan mencapai level performa yang mereka sadari bisa mereka capai,” ujar Allardyce.
Inggris sendiri merupakan favorit kuat untuk lolos menuju Rusia lantaran mereka tergabung dengan tim-tim yang di atas kertas ada di bawah kualitas mereka, yaitu, Skotlandia, Slovenia, Lithuania, dan Malta.
(ptr)