Jakarta, CNN Indonesia -- Marc Marquez dinilai mengalami banyak perubahan di MotoGP musim ini. Namun melihat aksinya di lap terakhir GP Inggris, Marquez kembali ke sifat aslinya di tahun-tahun sebelumnya, rela ambil risiko demi mendapatkan hasil bagus.
Dalam beberapa seri musim ini, Marquez terbukti mampu meredam emosinya yang meledak-ledak. Pebalap asal Spanyol itu mampu tampil tenang dan berkepala dingin. Ia terkadang lebih memilih finis tak di posisi pertama dan terpenting bisa meraup poin dalam perburuan gelar juara dunia.
Gambaran Marquez yang meledak-ledak seperti musim sebelumnya, yang meledak-ledak dan penuh risiko, nyaris tak terlihat. Alhasil, Marquez mampu mengantongi poin dari seluruh seri yang diikuti musim ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun tak terlihat dominan karena jumlah kemenangannya tak berselisih jauh dengan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, namun Marquez sempat mengantongi selisih 50 poin dari dua pesaingnya tersebut.
Tetapi jiwa muda Marquez yang tak sabaran kembali terlihat di GP Inggris. Ia terus tampil agresif dan memburu posisi terbaik yang bisa ia dapatkan.
Di tiga lap jelang finis, Marquez sejatinya sudah unggul cukup jauh dari Rossi dan berduel lawan Carl Cructhlow untuk posisi kedua. Marquez sepertinya ingin kembali menambah selisih poin dari Rossi dan hal ini yang mendorongnya berusaha mendapatkan posisi kedua dari Cructhlow.
Duel Marquez-Cructhlow terus berjalan sengit dan Marquez pun terpacu untuk memenangkan duel lawan pebalap tuan rumah. Alhasil, perhitungan Marquez terlalu berani hingga ia sempat terlempar keluar lintasan.
Beruntung bagi Marquez, ia masih mampu mengendalikan motornya. Pemilik dua gelar juara dunia MotoGP ini hanya melorot ke posisi kelima sebelum akhirnya sukses menyusul rekan setimnya, Dani Pedrosa dan finis di posisi keempat.
Dari awalnya bisa melebarkan selisih poin dengan Rossi, kini selisih Marquez dengan sang rival kembali terpangkas. Jarak Marquez-Rossi saat ini genap 50 poin dengan enam seri tersisa.
(ptr)