Guardiola vs Mourinho: Rivalitas 16 Pertemuan

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Kamis, 08 Sep 2016 16:58 WIB
Pep Guardiola bisa tersenyum dengan manis menghadapi Jose Mourinho akhir pekan ini. Ia mengantongi rekor kemenangan yang lebih bagus.
Jose Mourinho akan berhadapan dengan Pep Guardiola di derby Manchester. (AFP PHOTO / MICHAL CIZEK / ODD ANDERSEN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Laga Manchester United versus Manchester City yang digelar akhir pekan ini di Stadion Old Trafford kembali mempertemukan dua pelatih terbaik dalam satu dekade terakhir, Jose Mourinho yang kini menangani United melawan Pep Guardiola yang menjadi arsitek City.

Keduanya disebut-sebut sebagai yang terbaik karena telah mengoleksi lebih dari 20 gelar dalam karier sebagai pelatih, termasuk di antaranya dua gelar Liga Champions. Guardiola dua kali menjuarai kompetisi teratas di Eropa itu ketika menjadi pelatih Barcelona, sementara Mourinho membawa FC Porto dan Inter Milan.

Mourinho dan Guardiola sendiri pernah bertemu 16 kali di lima kompetisi berbeda. Guardiola mengantongi jumlah kemenangan lebih banyak yaitu tujuh kali, sementara Mourinho tiga kali menang dan enam pertemuan berakhir imbang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Duel keduanya terjadi paling sering di kompetisi Liga Champions, yaitu enam kali bertanding. Guardiola menang tiga kali, sementara Mourinho hanya satu kali di kompetisi level teratas di Eropa tersebut.

Kemenangan Mourinho terjadi di semifinal 2010, ketika ia masih menjadi arsitek Inter Milan. Skuat asuhannya yang menampilkan gaya permainan bertahan yang apik sukses mengempaskan Barcelona yang berstatuskan juara bertahan dengan skor 3-1.

Inter Milan kemudian memenangi Liga Champions dengan menekuk Bayern Munich di final.

Setelahnya, Mourinho menjadi pelatih Real Madrid dan api permusuhan antara keduanya semakin membesar setiap kali laga El Clasico berlangsung.

Pada periode 2010-2012, laga antara Barcelona versus Real Madrid kerap diwarnai aksi saling jegal di lapangan, teriakan protes pada wasit, dan kedua pelatih yang saling serang di media.

Salah satunya adalah karena bentrok filosofi melatih yang semakin meruncing. Guardiola yang setia terhadap gaya bermain tiki-taka yang mengandalkan penguasaan bola selalu diadang Mourinho yang lebih pragmatis dan siap mengandalkan taktik apapun untuk merebut tiga poin.

Pertemuan paling sengit terjadi di leg kedua Piala Super Spanyol 2011 yang berlangsung di Stadion Camp Nou dan diwarnai perselisihan di luar pertandingan. Mourinho kemudian bahkan sempat mencolok mata Tito Vilanova yang saat itu menjadi asisten Guardiola.

Pada akhirnya, Mourinho menutup rivalitas dengan Guardiola di Liga Spanyol dengan merebut kemenangan penting 2-1 di Stadion Camp Nou pada 21 April 2012. Laga itu adalah pertama kalinya Barca kalah di kandang dalam 55 pertandingan terakhir, dan juga kemenangan pertama Madrid di laga El Clasico dalam lima tahun terakhir.

Kemenangan itu membuat Real Madrid mendapatkan momentum untuk memenangi La Liga di akhir musim.

Pertemuan terakhir Guardiola dan Mourinho terjadi di Piala Super UEFA 2013. Saat itu Guardiola telah menjadi arsitek Bayern Munich sementara Mourinho kembali menjadi pelatih Chelsea.

Pertandingan berakhir imbang 2-2 di waktu normal, tapi Guardiola tersenyum paling akhir setelah Munich menang lewat drama adu penalti. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER