Diego Costa Tuai Pujian dari Dua Manajer Italia

Jakarta, CNN Indonesia -- Dua gol yang dicetak Diego Costa ke gawang Swansea City membuat penyerang Chelsea itu menuai pujian baik dari pelatihnya sendiri, Antonio Conte, maupun manajer lawan, Francesco Guidolin.

Conte juga memuji kesabaran Costa dalam menghadapi provokasi serta tekel-tekel keras yang "berlangsung sejak menit pertama hingga akhir pertandingan."

Pilihan Redaksi Rashford-Iheanacho Simbol Derby Manchester Masa Depan Rekor-rekor Guardiola Usai Tekuk Manchester United Diego Costa Selamatkan Chelsea dari Kekalahan

"Saya hanya ingin mengatakan bahwa hampir setiap pertandingan media menanyai saya soal Diego dan perilakunya. Hari ini, saya bisa berkata bahwa Diego Costa punya perilaku yang fantastis untuk mengendalikan situasi, karena hari ini ia sering kali ditendang sejak menit pertama hingga akhir pertandingan," kata Conte, seperti dikutip dari AFP.

"Hari ini saya senang karena ia menunjukkan pada saya dan rekan-rekan setimnya bahwa ia punya perilaku fantastis. Hal itu tidak mudah."

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Liberty tersebut, Costa mencetak dua gol pada menit ke-18 dan 81. Sementara itu Swansea City sempat unggul berkat gol Gylfii Sigurdsson dari titik penalti pada menit ke-59 dan Leroy Fer pada menit ke-62.

Conte mengakui bahwa para pemain belakang di Liga Primer Inggris telah menghafal kebiasaan Costa yang meledak-ledak di atas lapangan. Karena itulah, menurut mantan manajer tim nasional Italia tersebut, Costa sering kali diprovokasi.
 
Conte kemudian meminta agar wasit lebih memberikan perlindungan bagi bombernya itu.

"Diego adalah pemain dengan gairah yang sangat besar sehingga mereka coba memprovokasinya. Tapi ini sepak bola, dan hal ini terjadi bukan hanya di Inggris, dan bukan hanya pada Diego. Namun saya pikir wasit harus mengizinkan Costa memainkan sepak bola miliknya."

Bukan hanya Conte yang menganggap Costa punya sikap yang layak diberikan pujian.  

"Costa adalah seorang juara. Ia adalah penyerang yang kuat, dan ia adalah petarung," kata manajer asal Italia itu. "Ia adalah salah satu penyerang terbaik di dunia."

"Ia bukan hanya pemain yang bagus dengan kakinya, atau mencetak gol, tapi karena ia bisa melawan tiga atau empat pemain belakang sendirian." (vws)