Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Manchester United, Jose Mourinho, menyatakan para pemainnya memang sedih karena mengalami dua kekalahan beruntun, tapi tidak sampai mengalami depresi.
Usai ditekuk Manchester City di Stadion Old Trafford, akhir pekan lalu, skuat The Red Devils memang kembali menelan kekalahan, kali ini di markas Feyenoord. Pada laga perdana di Liga Europa yang berlangsung Kamis (15/9) malam waktu setempat, Paul Pogba dan kawan-kawan ditekuk 0-1.
Menurut Mourinho, ia takkan membiarkan para pemainnya berada dalam situasi negatif terus menerus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika Anda terus menang, maka Anda akan bahagia. Ketika Anda kalah, maka orang-orang akan sedih dan merasakannya. Itu sifat alamiah pemain sepak bola," kata Mourinho seperti dikutip dari
Goal.
"Tapi tentu saja kehadiran saya di sini adalah untuk membuat mereka tidak terus menerus dalam suasana hati negatif, atau berada dalam periode negatif karena dua kekalahan ini."
MU menelan kekalahan karena gol Tonny Vilhena di menit ke-79. Mourinho yang saat itu merotasi besar-besaran skuatnya demi menjaga tingkat kebugaran, mengatakan bahwa Nicolai Jorgensen sebenarnya dalam posisi
offside sebelum gol itu terjadi.
Mourinho pun merasa MU pantas mendapatkan yang lebih baik dari sekadar kekalahan.
"Di babak pertama, kami memang tidak punya sikap ambisius," kata pelatih asal Portugal itu. "Saya tidak mengatakan kami bermain buruk, hanya saja tidak memiliki ambisi yang dibutuhkan untuk memenangi pertandingan sepak bola."
"Kami tidak berusaha menang, hanya mengendalikan permainan dan menunggu kemungkinan menang atau tidak menang. Babak kedua berbeda, ketika kami coba untuk menang dan Feyenoord berusaha untuk tidak kalah. Lalu mereka mencetak gol, yang saya pikir tidak layak. Ketidakberuntungan kami berlipat ganda karena ia offside."
(vws)