'Barcelona Era Van Gaal Seperti Neraka'

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Sep 2016 04:30 WIB
Christophe Dugarry mengakui bahwa dirinya harus pura-pura menangis untuk bisa pergi dari Barcelona.
Christophe Dugarry menyebut Barcelona era Louis van Gaal seperti neraka. (Reuters / Andrew Yates )
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan penyerang Barcelona, Christophe Dugarry menyebut Barcelona era Louis van Gaal tak ubahnya seperti neraka. Ia pun harus pura-pura menangis agar bisa keluar dari sana.

Setelah tampil kurang bagus bersama AC Milan di musim 1996/1997, Dugarry mendapatkan tawaran untuk bergabung bersama Barcelona. Dugarry pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan langsung datang ke Camp Nou.

Namun ternyata ia menemui mimpi buruk saat berlatih di hadapan Van Gaal. Alhasil, Dugarry pun menjalani hari-harinya seperti di neraka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menghabiskan enam bulan di sana dan terus bertanya pada diri sendiri apa yang saya lakukan di sini. Sungguh tidak bisa dipercaya."

"Enam bulan yang benar-benar kacau di Barcelona. Saya seperti pergi ke neraka," ujar Dugarry seperti dikutip dari Metro.

Dugarry kemudian mengingat jelas bagaimana Van Gaal memarahi dirinya di ruang ganti saat ia melakukan kesalahan.

"Dia menggunakan botol air mineral untuk menjelaskan taktiknya. Kemudian ia berkata: 'Di menit ke-23 kamu kehilangan bola, di menit ke-48 kamu kehilangan bola, di menit ke-53 kamu kehilangan bola. Kenapa kamu lakukan itu?'," kata Dugarry mengenang.

Dugarry yang sejatinya merupakan striker dimainkan oleh Van Gaal sebagai gelandang bertahan. Alhasil, Dugarry pun kesulitan menunjukkan performa terbaiknya.

"Salah satu momen buruk dalam karier saya adalah ketika saya pergi ke kantornya dan memintanya agar saya diizinkan pergi."

"Saya berpura-pura menangis dan berkata sudah tak sanggup lagi di Barcelona, jadi saya harus pergi," tutur Dugarry.

Namun ternyata Van Gaal sempat melarangnya pergi dan berkata Dugarry masih mendapatkan kepercayaan dari Van Gaal.

Pada akhirnya, Dugarry sukses lepas dari Barcelona dan bergabung ke Marseille di paruh kedua kompetisi. Keputusan Dugarry ini tak lepas dari impiannya bergabung dengan tim nasional Perancis.

Pilihan Dugarry terbukti tepat. Meskipun koleksi golnya tak impresif, Dugarry ikut jadi bagian tim nasional Perancis yang memenangi Piala Dunia 1998, Piala Eropa 2000, dan Piala Konfederasi 2001. (ptr)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER