Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl masih meragukan kualitas wasit-wasit dari Asia.
Menurutnya, hasil laga kontroversial yang kerap menodai laga domestik maupun internasional di Asia karena kualitas wasit-wasit yang belum memenuhi standard dunia.
"Standard wasit-wasit terutama di Asia Tenggara sangat tidak mencukupi, bahkan sering kali buruk," ujar Riedl kepada
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua orang bikin kesalahan, tapi terlalu sering bagi wasit yang melakukan kesalahan tanpa disadari."
"Di Indonesia kualitas wasit-wasit masih sangat buruk sama seperti enam tahun lalu, dan wasit takut untuk membuat keputusan penting."
Beberapa waktu terakhir sejumlah keputusan kontroversial wasit-wasit di kualifikasi Piala Dunia untuk zona Asia kembali mencuat. Sejumlah negara seperti Jepang dan Thailand pun mengajukan komplain keras setelah mereka merasa dirugikan oleh keputusan wasit yang dianggap kontroversial.
Contohnya saat Jepang kalah 1-2 dari Uni Emirat Arab. Dari pihak Jepang mempertanyakan gol Takuma Asano yang dianulir wasit asal Qatar, Abdulrahman Al Jassim.
Thailand juga melakukan protes ketika pemain China, Fu Ming, mendapat hadiah penalti sehingga timnya kalah dari 0-1 dari China di Riyadh.
"Penalti itu bukan kesalahan kami. Faktanya pada babak pertama, kami yang seharusnya mendapat penalti," ungkap pelatih Thailand, Kiatisuk Senamuang kepada
AFP.
Berikutnya giliran Arab Saudi yang juga mendapat hadiah penalti pada menit ke-81 dan 87 ke gawang Irak sehingga menang 2-1.
Menurut mantan pelatih Iran, Afshin Ghotbi, pemilihan wasit di Asia masih sangat sensitif dan kerap bermasalah.
"Menugaskan wasit dari negara Arab juga saat laga Jepang menghadapi Uni Emirat Arab memberikan tekanan juga bagi wasit tersebut," tutur Ghotbi.
(kid)