Menpora Minta KONI Awasi Ketat PON 2016

Jun Mahares | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Sep 2016 02:30 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengimbau PB PON Jawa Barat 2016 tidak alergi terhadap pengawasan dari KONI dan Kemenpora.
Menpora Imam Nahrawi meminta KONI untuk awasi penyelenggaraan PON Jawa Barat 2016. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengevaluasi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat. Sejumlah protes dan kericuhan disebabkan minim koordinasi antarlembaga terkait.

Menurut Imam, Panitia Besar (PB) PON harus menjalin koordinasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk menuntaskan sejumlah pelanggaran maupun protes dari peserta.

"Koordinasi (sorotan utama pelaksanaan PON). Saya kira kalau semua bertanggung jawab terhadap tugas pokoknya masing-masing tidak akan ada seperti ini. Jadi faktor komunikasi yang harus diperhatikan," ujar Imam usai bertemu PB PON di Bandung, Jumat (23/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, gelaran PON di Jawa Barat kerap diwarnai kericuhan. Insiden pemukulan atlet DKI yang dilakukan sejumlah anggota TNI di tribun penonton pada cabang polo air menjadi salah satu yang paling disorot.

Aksi protes berujung ricuh juga terjadi pada final wushu sanda kelas kelas 52 kg puteri yang mempertemukan Rosalina Simajuntak dari Sumatera Utara dan Selviah Pertiwi dari Jawa Barat.

Awalnya partai final itu berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Rosalina. Namun, Ketua Pengprov Wushu Jawa Barat Edwin Sanjaya melakukan protes berlebihan dengan mengajak seluruh wasit untuk berduel.

Edwin kemudian memprovokasi penonton Jawa Barat untuk turun ke lapangan sehingga membuat suasana gaduh. Kericuhan baru berakhir setelah petugas keamanan turun ke lapangan. Akhirnya berdasarkan Dewan Hakim PB PON pada Kamis malam (22/9) memutuskan Rosalina dan Selviah juara bersama.

Menurut Imam, sejumlah keputusan 'mendadak' harusnya berkoordinasi dengan KONI yang bertanggung jawab atas PON.

"Seperti persoalan wasit yang disorot kemarin, sebenarnya bukan kewenangan PB PON tapi kewenangan antara KONI dengan cabor. Jadi jangan alergi kalau Menpora mengawasi setiap saat," kata dia.

Terlepas dari sejumlah protes dan insiden kericuhan, Menpora juga mengapresiasi kerja keras panitia di lapangan.

"Secara objektif saya menilai penyelenggaraan PON sudah berjalan baik kalau ada hal-hal yang kurang itu sudah dievaluasi oleh PB PON," kata dia.

Ia berharap PB PON menampung teguran atau imbauan dengan positif agar tujuan pesta olahraga nasional empat tahunan tersebut tepat sasaran.

"Kami dari kementerian meminta kepada KONI agar terus mengawasi, memantau dan melaporkan soal-soal yang ada di lapangan dan menyelesaikan bersama PB PON dan setiap cabor, dengan cepat dan tidak boleh tertunda," kata Imam.

(antara/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER