Jakarta, CNN Indonesia -- Manchester United era Jose Mourinho mencatat start yang lebih buruk bila dibandingkan dengan torehan MU di bawah arahan Louis van Gaal musim lalu.
Catatan seri lawan Stoke City di Old Trafford, Minggu (2/10), membuat MU mengoleksi 13 poin dari tujuh laga awal. Jumlah tersebut lebih sedikit tiga poin dari angka yang dicapai MU pada tujuh pekan perdana musim lalu.
Di musim ini, United sejatinya tampil apik di tiga laga awal dengan torehan poin sempurna, sembilan. Namun setelah itu, United menelan dua kekalahan beruntun dari Manchester City dan Watford sehingga terlempar dari persaingan di papan atas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
United menunjukkan sinyal kebangkitan saat membantai juara bertahan Leicester City dengan skor 4-1. Tetapi sayangnya mereka hanya mampu bermain imbang 1-1 lawan Stoke.
Koleksi 13 poin pun membuat United saat ini masih berada di luar zona Liga Champions. United saat ini ada di peringkat keenam, selisih tiga angka dari Liverpool yang menghuni batas akhir zona Liga Champions.
Sebagai perbandingan, pada musim lalu United ada di peringkat pertama setelah laga Liga Inggris berjalan tujuh pekan. Tetapi setelah itu posisi United langsung melorot ke peringkat keenam pada akhir Desember lantaran menorehkan tiga menang, empat seri, dan empat kali kalah di 11 laga berikutnya.
Meskipun demikian, Mourinho menilai timnya ada di jalur yang benar lantaran terus mengalami peningkatan performa.
"Laga lawan Stoke adalah penampilan terbaik kami sepanjang musim ini. Seharusnya kami bisa menang 6-0 di akhir pertandingan, namun beginilah sepak bola," ujar Mourinho seperti dikutip dari
BBC Sport.
Mourinho datang ke United musim ini dengan beban yang terbilang berat. Ia diharapkan bisa mengangkat performa United ke level elite seperti era Sir Alex Ferguson. Dua manajer yang datang sebelumnya, David Moyes dan Louis van Gaal, gagal dalam tugas tersebut.
(har)