Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil presiden Honda Racing Corporation (HRC), Shuhei Nakamoto, menuding pihak Ducati berbohong soal regulasi larangan sayap depan di MotoGP mulai musim 2017. Nakamoto mengklaim justru Ducati yang menyebabkan sayap depan dilarang musim depan.
Dalam konferensi pers jelang GP Republik Ceko, 21 Agustus lalu, manajer tim Ducati Gigi Dall'Igna menuding ada gerakan dari tim-tim pabrikan lainnya agar sayap depan tidak digunakan di MotoGP mulai musim depan.
Dall'Igna mengatakan 'alasan keselamatan' untuk melarang penggunaan sayap depan adalah alasan yang tidak masuk akal. Ducati yang sudah menggunakan sayap depan sejak 2015, dikatakan Dall'Igna tidak pernah membahayakan pebalap dari tim lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Honda merupakan salah satu tim yang gencar menolak penggunaan sayap depan. Pebalap Marc Marquez sempat mengatakan penggunaan sayap depan bisa membahayakan pebalap lainnya.
Dikutip dari
Motorsport.com, Nakamoto mengatakan keputusan Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM) melarang sayap depan justru dikarenakan Ducati tidak ingin bekerja sama dengan tim pabrikan lainnya untuk mengubah desain sayap depan agar menjadi lebih aman.
"Kesannya penggunaan sayap depan dilarang karena Honda menentangnya, dan itu tidak benar. Sayap depan tidak digunakan mulai musim 2017 murni karena kesalahan Ducati," ujar Nakamoto kepada Sport Rider.
"Ducati mengatakan tidak untuk semua opsi. Semua pabrikan tim asal Jepang setuju untuk melakukan kolaborasi mencari desain yang lebih aman, Aprilia juga menghormatinya. Ducati tidak ingin berdiskusi, mereka hanya ingin sayap depan mereka."
Nakamoto juga membantah pernyataan Dall'Igna yang mengklaim pelarangan sayap depan akan membuat masa depan pengembangan motor terganggu.
"Tidak benar kalau larangan ini mengganggu pengembangan sepeda motor. Apakah Anda melihat ada motor Ducati di jalanan menggunakan sayap depan?" ucap Nakamoto.
(ptr)