Yogyakarta, CNN Indonesia -- Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2016 menghadirkan sejumlah nama baru di skuat. Salah satunya adalah gelandang Mitra Kukar Bayu Pradana yang mulai mendapat kepercayaan dari pelatih Alfred Riedl.
Bayu menjalani debutnya saat menjadi starter ketika Timnas mengganyang Malaysia 3-0 di Solo, 6 September 2016. Kini Bayu kembali masuk skuat yang dibentuk Riedl untuk menghadapi Vietnam, Minggu (9/10).
Tak seperti sebagian besar pemain yang mengawali karier dari Timnas junior, Bayu langsung mengorbit ke Timnas senior. Bayu merupakan pemain yang dibesarkan di Diklat Salatiga yang kini bernama Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Salatiga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menarik untuk disimak, kemunculan Bayu seolah menegaskan Timnas Indonesia belum kehilangan talenta-talenta dari sana. PPLP Salatiga tetap eksis dengan menyumbang pemain-pemain potensial untuk membela Garuda.
Selain Bayu, sejumlah pemain dari PPLP Salatiga juga sempat menjadi andalan Timnas U-19, seperti Ravi Murdianto, Septian David Maulana, dan Awan Setho Raharjo. Meski angkatannya di bawah Bayu, mereka bertiga lebih dulu berkarier di Timnas, khususnya skuat Garuda Jaya binaan Indra Sjafri.
Kini hanya nama Septian David yang ikut diboyong ke Timnas senior dari almamaternya di Salatiga dan Timnas U-19. Bayu dan Septian David pun terlihat akrab sebagai pemain yang sama-sama pernah digembleng di Salatiga.
Bayu sedikit berbagi cerita tentang kesan pertamanya berseragam Timnas. Gelandang 25 tahun itu mengaku tak ada perasaan grogi sedikit pun ketika kali pertama tampil di skuat asuhan Riedl.
"Perasaan yang paling besar, ya senang dan bangga sekali. Itu yang memacu saya untuk bermain yang terbaik," ucap Bayu.
Mantan pemain Persiba Balikpapan itu pun berharap bisa menjadi penerus Diklat Salatiga yang bersinar di Timnas. Sebelumnya ada nama Bambang Pamungkas, alumni Diklat Salatiga yang pernah bersinar di Timnas dan ingin sekali diikuti jejaknya oleh Bayu.
"Saya memulai karier saya di sepak bola benar-benar dari bawah mulai kompetisi amatir, profesional dan sekarang di Timnas," tutur Bayu.
"Jadi, saya tidak terlalu terkejut ketika nama saya masuk timnas. Ini adalah puncak karier yang sudah saya rintis sejak lama," sambungnya.
Meski satu almamater dengan Bambang, Bayu mengaku lebih mengidolakan sosok Bima Sakti. Pemain yang juga merangkap sebagai asisten pelatih di Persiba Balikpapan itu merupakan contoh ideal baginya.
"Bima Sakti punya kepribadian yang sangat bagus di sepak bola dan tendangannya itu yang luar biasa," ucap Bayu.
Wajar jika Bayu menjadikan Bima Sakti sebagai anutannya di sepak bola. Kedua pemain itu sama-sama sebagai pemain yang menempati posisi gelandang bertahan. Bayu pun mengaku banyak belajar dari sosok seniornya itu untuk menjadi pesepakbola hebat.
Di Timnas saat ini, Bayu bersaing dengan gelandang bertahan tangguh lainnya seperti Dedi Kusnandar yang kini merumput bersama Sabah FA.
"Saya tidak khawatir dan minder bersaing. Di Klub, saya sudah biasa bersaing dengan pemain asing. Terpenting adalah menunjukkan usaha terbaik," tutur Bayu.
(har)